Gagal Taklukkan Tanah Jawa, Raja Sriwijaya Ucapkan Kutukan Mengerikan

Sabtu, 24 Desember 2022 - 05:00 WIB
Dari sini Krom menjelaskan ekspedisi ini sebagai contoh agar penduduk tempat batu prasasti itu didirikan, yaitu penduduk Pulau Bangka, agar berpikir dulu, kalau kalau ada niat untuk memberontak ke terhadap kekuasaan Sriwijaya.

Bhumi Java dengan demikian harus dicari di luar Bangka, dan tidak alasan sama sekali untuk tidak mengidentifikasikannya dengan negeri yang sudah selama-lamanya bernama Jawa.

Jika pada sejarah Jawa benar-benar ada kurun waktu sebagian Pulau Jawa dijajah oleh Sriwijaya, maka mungkin asal mulanya harus dicari pada ekspedisi tahun 686 itu.

Teks-teks tadi hampir tidak mengungkapkan apa-apa tentang organisasi sosial dan lembaga-lembaga administrasi negara. Di Prasasti Kota Kapur itulah konon sang raja mengangkat datu - datu yang masing-masing harus mengurus sebuah kedatuan dan jika perlu memimpin operasi militer.

Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang melakukan perjalanan suci mendirikan Kerajaan Sriwijaya. Dalam perjalanan suci itu, dia berangkat menggunakan perahu dari Minanga Tamwan bersama 20.000 orang tentara dan 200 peti bekal.

Melansir laman resmi kemedikbud.go.id, prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya berisi kutukan yang umumnya ditujukan kepada orang-orang yang tidak taat terhadap raja.

1. Prasasti Palas Pasemah

Prasasti Palas Pasemah menceritakan tentang keberhasilan Kerajaan Sriwijaya dalam menduduki wilayah Lampung Selatan. Prasasti ini juga berisikan kutukan bagi orang-orang yang tidak taat kepada raja. Orang tersebut akan terbunuh oleh kutukan.

Berikut penggalan isi prasasti kutukan peninggalan Kerajaan Sriwijaya:

"...Ada orang di seluruh kekuasaan yang tunduk pada kerajaan yang memberontak, berkomplot, tidak tunduk setia kepadaku, orang-orang tersebut akan terbunuh oleh (kutukan).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content