Super Ketat, Tentara-Polisi Awasi Protokol Kesehatan Peserta UTBK di Undip
Minggu, 05 Juli 2020 - 18:35 WIB
SEMARANG - Penerapan protokol kesehatan super ketat diberlakukan bagi peserta ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Tembalang, Semarang, Minggu (5/7/2020).
Sejumlah aparat TNI-Polri yakni Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dilibatkan langsung mengawasi penerapan protokol kesehatan bagi setiap peserta sebelum memasuki ruang test. (Baca: Hari Pertama UTBK, Unnes Libatkan 26 Tenaga Kesehatan per Sesi )
Dari pengamatan di lokasi, setiap peserta wajib mencuci tangan dahulu di tempat yang telah disediakan dengan menjaga jarak sesuai dengan protokol Covid-19. Kemudian, setengah jam sebelum masuk ruang test, petugas memeriksa satu persatu kondisi peserta. Bagi peserta yang tidak menunjukkan gejala Covid-19, dipersilakan satu persatu masuk mendekati ruang tes dengan tetap menjaga jarak.
Tak hanya itu, aturan ketat juga berlaku bagi para penjemput. Antara lain, penjemputan peserta hanya dapat dilakukan setelah tes pada setiap sesi selesai, penjemput dilarang turun dari mobil, dan kendaraan penjemput hanya diperbolehkan berhenti maksimal 2 menit. Selain itu, penjemput dan peserta pulang harus sesuai dengan rute yang telah ditetapkan oleh panitia.
"Dalam pelaksanaan UTBK ini, kita terapkan protokol kesehatan, baik bagi peserta atau pun petugas yang bekerja. Termasuk dalam penggunaan komputer, satu baris kursi ada dua komputer, namum hanya kita gunakan satu,” tegas Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip, Dr Setia Budi Sasongko, Minggu (5/7/2020).
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan tenaga medis, termasuk mobil ambulance sebagai antisipasi dalam menghadapi setiap kendala kesehatan yang terjadi. Ia menyebutkan, pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 dilaksanakan dalam dua tahap, dengan total sebanyak 38 sesi ujian.
"Tahap I pada 5 - 12 Juli 2020 dan tahap II, 20-29 Juli 2020. Setiap hari diadakan dua sesi ujian, kecuali hari Jumat hanya satu sesi. Sesi I dimulai pukul 09.00 WIB- 11.15 WIB, sesi II pada pukul 14.00 WIB - 16.15 WIB," terangnya.
Dijelaskan, Undip menyediakan sebanyak 995 komputer untuk pelaksanaan UTBK yang tersebar di 64 ruangan di kampus Pleburan dan Tembalang. Untuk diketahui, sebanyak 23.092 peserta bersaing memperebutkan kuota 4.044 calon mahasiswa baru Undip dari jalur SBMPTN 2020.
Berdasarkan SK Rektor Undip Nomor 35/UN7.P/HK/2020 tentang Penetapan Daya Tampung Mahasiswa Baru Program Sarjana Tahun Akademik 2020/20201, Undip menerima sebanyak 10.110 mahasiswa baru. (Baca: Polemik Lampu Motor Siang Hari Wajib, Polda Jateng: Tak Perlu Diperdebatkan! )
Jumlah tersebut terdiri dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 3.041, SBMPTN 4.044, serta Ujian Mandiri yang terdiri dari kelas reguler 2.675 dan internasional 350 mahasiswa. Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengungkapkan, peserta UTBK SBMPTN terdiri dari pendaftaran reguler sebanyak 81,74 persen dan jalur Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) sebesar 18,28 persen.
"KIP-K ini dulu dikenal dengan sebutan jalur Bidikmisi, yang diperuntukan bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi. Ini sesuai syarat kuliah di Undip, siapa saja bisa dan boleh asal pintar, kalau tidak mampu secara ekonomi nanti akan kita bantu mencarikan solusinya," jelas Prof Yohan.
Sejumlah aparat TNI-Polri yakni Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dilibatkan langsung mengawasi penerapan protokol kesehatan bagi setiap peserta sebelum memasuki ruang test. (Baca: Hari Pertama UTBK, Unnes Libatkan 26 Tenaga Kesehatan per Sesi )
Dari pengamatan di lokasi, setiap peserta wajib mencuci tangan dahulu di tempat yang telah disediakan dengan menjaga jarak sesuai dengan protokol Covid-19. Kemudian, setengah jam sebelum masuk ruang test, petugas memeriksa satu persatu kondisi peserta. Bagi peserta yang tidak menunjukkan gejala Covid-19, dipersilakan satu persatu masuk mendekati ruang tes dengan tetap menjaga jarak.
Tak hanya itu, aturan ketat juga berlaku bagi para penjemput. Antara lain, penjemputan peserta hanya dapat dilakukan setelah tes pada setiap sesi selesai, penjemput dilarang turun dari mobil, dan kendaraan penjemput hanya diperbolehkan berhenti maksimal 2 menit. Selain itu, penjemput dan peserta pulang harus sesuai dengan rute yang telah ditetapkan oleh panitia.
"Dalam pelaksanaan UTBK ini, kita terapkan protokol kesehatan, baik bagi peserta atau pun petugas yang bekerja. Termasuk dalam penggunaan komputer, satu baris kursi ada dua komputer, namum hanya kita gunakan satu,” tegas Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip, Dr Setia Budi Sasongko, Minggu (5/7/2020).
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan tenaga medis, termasuk mobil ambulance sebagai antisipasi dalam menghadapi setiap kendala kesehatan yang terjadi. Ia menyebutkan, pelaksanaan UTBK SBMPTN 2020 dilaksanakan dalam dua tahap, dengan total sebanyak 38 sesi ujian.
"Tahap I pada 5 - 12 Juli 2020 dan tahap II, 20-29 Juli 2020. Setiap hari diadakan dua sesi ujian, kecuali hari Jumat hanya satu sesi. Sesi I dimulai pukul 09.00 WIB- 11.15 WIB, sesi II pada pukul 14.00 WIB - 16.15 WIB," terangnya.
Dijelaskan, Undip menyediakan sebanyak 995 komputer untuk pelaksanaan UTBK yang tersebar di 64 ruangan di kampus Pleburan dan Tembalang. Untuk diketahui, sebanyak 23.092 peserta bersaing memperebutkan kuota 4.044 calon mahasiswa baru Undip dari jalur SBMPTN 2020.
Berdasarkan SK Rektor Undip Nomor 35/UN7.P/HK/2020 tentang Penetapan Daya Tampung Mahasiswa Baru Program Sarjana Tahun Akademik 2020/20201, Undip menerima sebanyak 10.110 mahasiswa baru. (Baca: Polemik Lampu Motor Siang Hari Wajib, Polda Jateng: Tak Perlu Diperdebatkan! )
Jumlah tersebut terdiri dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 3.041, SBMPTN 4.044, serta Ujian Mandiri yang terdiri dari kelas reguler 2.675 dan internasional 350 mahasiswa. Rektor Undip Prof Yos Johan Utama mengungkapkan, peserta UTBK SBMPTN terdiri dari pendaftaran reguler sebanyak 81,74 persen dan jalur Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) sebesar 18,28 persen.
"KIP-K ini dulu dikenal dengan sebutan jalur Bidikmisi, yang diperuntukan bagi calon mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi. Ini sesuai syarat kuliah di Undip, siapa saja bisa dan boleh asal pintar, kalau tidak mampu secara ekonomi nanti akan kita bantu mencarikan solusinya," jelas Prof Yohan.
(don)
tulis komentar anda