Perang Paregreg, Perebutan Kekuasaan Berujung Pertumpahan Darah Pemicu Keruntuhan Majapahit

Senin, 10 Oktober 2022 - 07:00 WIB
Wikramawardhana yang dinobatkan menjadi Raja Majapahit merupakan suami dari Kusumawardhani, putri Hayam Wuruk dari permaisuri.

Namun sayang, kepemimpinan Wikramawardhana dirongrong Bhre Wirabhumi, yang merupakan putra Hayam Wuruk dari salah seorang selir.



Hal itu disebutkan dalam Kitab Negatakertagama. Wikramawardhana menguasai bagian keraton barat Majapahit. Sedangkan, Bhre Wirabhumi memimpin keraton bagian timur Majapahit.

"Pada 1405, terjadi perang antara pihak Wikramawardhana melawan kubu Bhre Wirabhumi yang kemudian disebut sebagai Perang Paregreg," ujar PNA Masud Thoyib, Pengageng Kedaton Jayakarta.

Sementara, Pranoedjoe Poespaningrat dalam buku Kisah Para Leluhur dan yang Diluhurkan: Dari Mataram Kuno sampai Mataram Baru (2008) menyebutkan bahwa Perang Paregreg satu di antara faktor penyebab kemunduran Majapahit.

Perang Paregreg merupakan peperangan yang terjadi antara keraton barat Majapahit yang dipimpin Wikramawardhana, melawan keraton timur yang dipimpin Bhre Wirabhumi. Perang ini terjadi pada 1404-1406 dan menjadi penyebab utama kemunduran Majapahit.

Perang Paregreg diawali dengan pemberontakan Bhre Wirabumi atau Urubisma, Adipati Blambangan, yang merupakan putra Prabu Brawijaya dari selir.

Pemberontakan Urubisma ini melahirkan legenda Damarwulan yang sangat terkenal sebagai salah satu lakon kethoprak. Urubisma tidak berhasil menegakkan panji kerajaan di kadipatennya, namun setelah itu meletuslah pemberontakan oleh adipati yang lain.

Awalnya perang saudara itu dimenangkan oleh Bhre Wirabhumi. Namun, setelah Wikramawarddhana mendapat bantuan dari Bhre Tumapel, Kedaton Wetan pun dikalahkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More