Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah ASN Korban Mutilasi dan Pembakaran Diserahkan
Rabu, 21 September 2022 - 14:18 WIB
SEMARANG - Tangis keluarga pecah saat jenazah Paulus Iwan Boedi Prasetijo, ASN Pemkot Semarang yang menjadi korban pembunuhan, mutilasi dan pembakaran diserahkan di kamar mayat RSUP Dr Kariadi, Rabu (21/9/2022).
Jenazah yang tinggal kerangka tanpa kepala, kaki serta tangan kanan itu berada dalam peti mayat yang kemudian dibawa ke rumah persemayaman Elisabeth, Semarang. Jenazah dibawa melewati rumah korban di Jalan Tembalang Selatan sebagai tanda bahwa almarhum Iwan Budi yang dilaporkan hilang itu sudah pulang ke rumahnya.
Korban Iwan Budi merupakan saksi kasus dugaan korupsi hibah tanah Pemkot Semarang. Jasad korban ditemukan dengan kondisi hangus dibakar di kawasan Pantai Marina. Saat ditemukan, jasad korban tanpa kepala, kaki dan tangan.
Meski belum lengkap anggota tubuhnya dan jasad tinggal kerangka, keluarga korban tetap memberikan penghormatan terakhir dengan menyertakan pakaian lengkap, peci serta rosario di dalam peti jenazah untuk prosesi pemakaman yang akan dilakukan Kamis (22/9/2022) besok.
Bersama dengan keluarga besarnya, istri serta anak pertama korban berdoa di samping peti jenazah.
Dokter forensik RSUP Dr Kariadi Semarang, dr Bianti Machroes mengaku masih ada kekurangan bagian tubuh korban seperti kepala, kaki serta tangan kanan.
Sementara Kaur Bin Ops Reserse Polrestabes Semarang, Kompol Esti Handayani menjelaskan, penyidik masih melakukan pencarian bagian tubuh korban yang belum lengkap.
Jenazah yang tinggal kerangka tanpa kepala, kaki serta tangan kanan itu berada dalam peti mayat yang kemudian dibawa ke rumah persemayaman Elisabeth, Semarang. Jenazah dibawa melewati rumah korban di Jalan Tembalang Selatan sebagai tanda bahwa almarhum Iwan Budi yang dilaporkan hilang itu sudah pulang ke rumahnya.
Korban Iwan Budi merupakan saksi kasus dugaan korupsi hibah tanah Pemkot Semarang. Jasad korban ditemukan dengan kondisi hangus dibakar di kawasan Pantai Marina. Saat ditemukan, jasad korban tanpa kepala, kaki dan tangan.
Meski belum lengkap anggota tubuhnya dan jasad tinggal kerangka, keluarga korban tetap memberikan penghormatan terakhir dengan menyertakan pakaian lengkap, peci serta rosario di dalam peti jenazah untuk prosesi pemakaman yang akan dilakukan Kamis (22/9/2022) besok.
Bersama dengan keluarga besarnya, istri serta anak pertama korban berdoa di samping peti jenazah.
Dokter forensik RSUP Dr Kariadi Semarang, dr Bianti Machroes mengaku masih ada kekurangan bagian tubuh korban seperti kepala, kaki serta tangan kanan.
Sementara Kaur Bin Ops Reserse Polrestabes Semarang, Kompol Esti Handayani menjelaskan, penyidik masih melakukan pencarian bagian tubuh korban yang belum lengkap.
tulis komentar anda