Tangis Pecah di Kantor Bapenda Kota Semarang saat Doa Bersama untuk Iwan Budi
loading...
A
A
A
SEMARANG - Tangis duka pecah di kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, saat digelar doa bersama untuk korban pembunuhan, almarhum Paulus Iwan Budi Prasetyo. Doa bersama digelar, usai jenazah di Pantai Marina Semarang, dipastikan merupakan jenazah pria yang akrab disapa Iwan Budi tersebut.
Pimpinan dan para ASN rekan kerja Iwan Budi bersama-sama menggelar doa bersama untuk arwah almarhum, dan keluarga yang ditinggalkan. Doa bersama juga digelar, agar bagian tubuh almarhum yang masih hilang segera ditemukan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Abdul Haris mengatakan, masih menelusuri keterkaitan korban dengan dugaan kasus korupsi alih lahan yang ditangani Polda Jateng. "Dalam karirnya di Pemkot Semarang, almarhum tidak memiliki catatan buruk maupun pelanggaran disiplin," tuturnya.
Sebelum ditemukan tewas diduga dibunuh di kawasan Pantai Marina Semarang, almarhum Iwan Budi pernah menjabat sebagai bendahara pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang, pada tahun 2009-2010.
Pada tahun 2013 menjadi Kepala Seksi Penetapan pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang; dan tahun 2017 menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pendaftaran dan Pajak Daerah 1 Bapenda Kota Semarang.
Kemudian pada tahun 2019, almarhum menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pajak Daerah 2 Bapenda Kota Semarang. Sedangkan sejak tahun 2021 hingga ditemukan meninggal dunia, almarhum menjabat sebagai Analis Kebijakan Muda Fungsional Bapenda Kota Semarang.
Hingga saat ini polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan sadis dan mutilasi tersebut. Termasuk adanya dugaan motif pembunuhan terkait laporan dugaan kasus korupsi alih lahan delapan bidang tanah di Kecamatan Mijen, Semarang tahun 2010.
Pimpinan dan para ASN rekan kerja Iwan Budi bersama-sama menggelar doa bersama untuk arwah almarhum, dan keluarga yang ditinggalkan. Doa bersama juga digelar, agar bagian tubuh almarhum yang masih hilang segera ditemukan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Abdul Haris mengatakan, masih menelusuri keterkaitan korban dengan dugaan kasus korupsi alih lahan yang ditangani Polda Jateng. "Dalam karirnya di Pemkot Semarang, almarhum tidak memiliki catatan buruk maupun pelanggaran disiplin," tuturnya.
Sebelum ditemukan tewas diduga dibunuh di kawasan Pantai Marina Semarang, almarhum Iwan Budi pernah menjabat sebagai bendahara pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang, pada tahun 2009-2010.
Pada tahun 2013 menjadi Kepala Seksi Penetapan pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang; dan tahun 2017 menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pendaftaran dan Pajak Daerah 1 Bapenda Kota Semarang.
Kemudian pada tahun 2019, almarhum menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Pajak Daerah 2 Bapenda Kota Semarang. Sedangkan sejak tahun 2021 hingga ditemukan meninggal dunia, almarhum menjabat sebagai Analis Kebijakan Muda Fungsional Bapenda Kota Semarang.
Hingga saat ini polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan sadis dan mutilasi tersebut. Termasuk adanya dugaan motif pembunuhan terkait laporan dugaan kasus korupsi alih lahan delapan bidang tanah di Kecamatan Mijen, Semarang tahun 2010.
(eyt)