Gejolak Keamanan Bikin Kerajaan Singasari hingga Awal Majapahit Tak Ada Karya Sastra
Jum'at, 16 September 2022 - 11:41 WIB
Kerajaan Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar yang berhasil menyatukan nusantara. Sepak terjang Kerajaan Majapahit diketahui dari karya sastra Nagarakretagama karangan Mpu Prapanca. Sayang sekali sosok dan sejarah Kerajaan Majapahit di awal-awal berdirinya tak banyak bukti sejarahnya.
Memang sebelum kemunculan Kakawin Nagarakertagama belum ada catatan kesusastraan yang rinci di zaman Singasari dan awal Kerajaan Majapahit. Prof Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Negarakretagama" menduga tidak ada kesusastraan yang di masa Kerajaan Singasari hingga awal Majapahit karena beberapa hal.
Salah satunya adalah kegoncangan dalam kehidupan politik dan sosial pada waktu itu. Di sisi lain, ketiadaan pujangga yang bermutu juga membuat kesusastraan di Singasari dan awal Majapahit begitu minim dibandingkan dengan masa Kerajaan Kediri.
Penelitian sejarah menunjukkan bahwa dari tahun 1222 sampai 1328 di Jawa Timur dilanda oleh pemberontakan-pemberontakan. Kiranya tepat jika zaman itu disebut zaman pancaroba, dimana berbagai nilai kehidupan sedang bergoncang, pembangunan dan keagungan hanya merupakan lamunan.
Baru pada tahun 1328 ketika Tribhuwana Tunggadewi naik tahta kerajaan, kegoncangan itu mulai reda dan ketentraman mulai pulih kembali. Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi saat itu kian berhasil membalikkan stabilitas keamanan yang sempat tak stabil.
Terlebih ketika pada 1334 jabatan patih amangkubumi diemban oleh Gajah Mada. Pulihnya keamanan ini juga ditandai dengan ketentraman di dalam negeri dan perluasan wilayah ke pulau-pulau lain di seberang lautan yang disebut nusantara.
Saat proses pembangunan itulah kemunculan kesusastraan mulai subur. Di antaranya Kakawin Nagarakretagama sebuah pujasastra tentang keagungan Majapahit dan keluhuran Sri Rajasanagara, gubahan Mpu Prapanca pada tahun 1365.
Kakawin Nagarakretagama adalah karya perpaduan sejarah dan kesusastraan yang bermutu tinggi, boleh dianggap sebagai karya agung dari dan tentangmu Majapahit. Isinya mencakup uraian tentang daerah dan desa-desa, dirangkaikan dalam bentuk kakawin yang sangat indah.
Pemilihan kata-katanya tepat, cara menuturkannya sangat padat, gaya bahasanya benar-benar menggiurkan. Oleh karena itu disebut oleh pujangganya sendiri Decawarnnana, uraian tentang desa-desa.
Namun nama itu tidak banyak dikenal, kalah populer dengan nama Nagarakretagama yang tercatat pada kolofon. Ia merupakan karya sejarah yang tertua di lingkungan sastra sejarah di Jawa dan merupakan sumber pengetahuan tentang Kerajaan Majapahit pada abad 14.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
Memang sebelum kemunculan Kakawin Nagarakertagama belum ada catatan kesusastraan yang rinci di zaman Singasari dan awal Kerajaan Majapahit. Prof Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Negarakretagama" menduga tidak ada kesusastraan yang di masa Kerajaan Singasari hingga awal Majapahit karena beberapa hal.
Salah satunya adalah kegoncangan dalam kehidupan politik dan sosial pada waktu itu. Di sisi lain, ketiadaan pujangga yang bermutu juga membuat kesusastraan di Singasari dan awal Majapahit begitu minim dibandingkan dengan masa Kerajaan Kediri.
Baca Juga
Penelitian sejarah menunjukkan bahwa dari tahun 1222 sampai 1328 di Jawa Timur dilanda oleh pemberontakan-pemberontakan. Kiranya tepat jika zaman itu disebut zaman pancaroba, dimana berbagai nilai kehidupan sedang bergoncang, pembangunan dan keagungan hanya merupakan lamunan.
Baru pada tahun 1328 ketika Tribhuwana Tunggadewi naik tahta kerajaan, kegoncangan itu mulai reda dan ketentraman mulai pulih kembali. Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi saat itu kian berhasil membalikkan stabilitas keamanan yang sempat tak stabil.
Terlebih ketika pada 1334 jabatan patih amangkubumi diemban oleh Gajah Mada. Pulihnya keamanan ini juga ditandai dengan ketentraman di dalam negeri dan perluasan wilayah ke pulau-pulau lain di seberang lautan yang disebut nusantara.
Saat proses pembangunan itulah kemunculan kesusastraan mulai subur. Di antaranya Kakawin Nagarakretagama sebuah pujasastra tentang keagungan Majapahit dan keluhuran Sri Rajasanagara, gubahan Mpu Prapanca pada tahun 1365.
Kakawin Nagarakretagama adalah karya perpaduan sejarah dan kesusastraan yang bermutu tinggi, boleh dianggap sebagai karya agung dari dan tentangmu Majapahit. Isinya mencakup uraian tentang daerah dan desa-desa, dirangkaikan dalam bentuk kakawin yang sangat indah.
Pemilihan kata-katanya tepat, cara menuturkannya sangat padat, gaya bahasanya benar-benar menggiurkan. Oleh karena itu disebut oleh pujangganya sendiri Decawarnnana, uraian tentang desa-desa.
Namun nama itu tidak banyak dikenal, kalah populer dengan nama Nagarakretagama yang tercatat pada kolofon. Ia merupakan karya sejarah yang tertua di lingkungan sastra sejarah di Jawa dan merupakan sumber pengetahuan tentang Kerajaan Majapahit pada abad 14.
Lihat Juga: Kisah Kitab Kuno Nagarakretagama Deskripsikan Kerajaan Besar yang Berkuasa di Pulau Jawa
(don)
tulis komentar anda