Minat Gowes Makin Naik, Kerek Penjualan Polygon
Kamis, 02 Juli 2020 - 19:38 WIB
SURABAYA -
Kegiatan bersepeda atau gowes belakangan kian digemari masyarakat. Jalanan yang lengang akibat berkurangnya aktivitas masyarakat selama pandemi COVID-19 membuat bersepeda makin nyaman. Hal itu berimbas pada naiknya permintaan akan sepeda.
Produsen sepeda merek Polygon PT Insera Sena menyebut, tren bersepeda saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini mampu menggenjot penjualan hingga 10 persen. “Penyebab utama orang gencar bersepeda saat ini adalah untuk menghilangkan rasa jenuh. Selain itu sepeda dianggap olahraga yang aman pada saat pandemi COVID-19,” kata Direktur Insera Sena, William Gozali, Kamis(2/7/2020). (Baca: Khofifah Sebut Lansia Paling Rentan Terpapar COVID-19 )
Menurutnya, euforia kegiatan bersepeda bisa berkepanjangan selama adanya dukungan dari pemerintah dalam menyediakan infrastruktur. Sebelum ada euforia bersepeda, kata dia, sebenarnya tren penjualan perusahaan masih cukup flat. Mulai ada kenaikan sejak ada pandemi COVID-19. “Tren peningkatan hobi bersepeda saat ini perlu dijaga. Sehingga perusahaan harus memperkuat jaringan distribusi,” terangnya.
William menjelaskan euforia bersepeda ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi secara global. Sehingga cukup mempengaruhi ketersediaan spare part dengan permintaan yang tinggi. Polygon sendiri memiliki 500 diler resmi di Indonesia. Produknya juga cukup beragam dan segala usia. “Sepeda yang masih diminati konsumen saat pandemi yakni sepeda gunung (MTB). Jenis MTB ini berkontribusi lebih dari 50 persen penjualan,” tandasnya.
Diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menambah lebar lajur khusus sepeda di sepanjang Jalan Tunjungan untuk menertibkan pesepeda. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya terkait penambahan lebar lajur tersebut. (Baca: Ratusan Taruna AAL Digenjot Ujian Garjas Halang Rintang dan Cross Country )
“Pada hari tertentu jumlah pesepeda kian meningkat. Sehingga untuk melindungi keselamatan, mereka kami buatkan traffic cone. Ini supaya terlindungi dan terpisah dari kendaraan bermotor,” kata Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat.
Kegiatan bersepeda atau gowes belakangan kian digemari masyarakat. Jalanan yang lengang akibat berkurangnya aktivitas masyarakat selama pandemi COVID-19 membuat bersepeda makin nyaman. Hal itu berimbas pada naiknya permintaan akan sepeda.
Produsen sepeda merek Polygon PT Insera Sena menyebut, tren bersepeda saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini mampu menggenjot penjualan hingga 10 persen. “Penyebab utama orang gencar bersepeda saat ini adalah untuk menghilangkan rasa jenuh. Selain itu sepeda dianggap olahraga yang aman pada saat pandemi COVID-19,” kata Direktur Insera Sena, William Gozali, Kamis(2/7/2020). (Baca: Khofifah Sebut Lansia Paling Rentan Terpapar COVID-19 )
Menurutnya, euforia kegiatan bersepeda bisa berkepanjangan selama adanya dukungan dari pemerintah dalam menyediakan infrastruktur. Sebelum ada euforia bersepeda, kata dia, sebenarnya tren penjualan perusahaan masih cukup flat. Mulai ada kenaikan sejak ada pandemi COVID-19. “Tren peningkatan hobi bersepeda saat ini perlu dijaga. Sehingga perusahaan harus memperkuat jaringan distribusi,” terangnya.
William menjelaskan euforia bersepeda ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi secara global. Sehingga cukup mempengaruhi ketersediaan spare part dengan permintaan yang tinggi. Polygon sendiri memiliki 500 diler resmi di Indonesia. Produknya juga cukup beragam dan segala usia. “Sepeda yang masih diminati konsumen saat pandemi yakni sepeda gunung (MTB). Jenis MTB ini berkontribusi lebih dari 50 persen penjualan,” tandasnya.
Diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menambah lebar lajur khusus sepeda di sepanjang Jalan Tunjungan untuk menertibkan pesepeda. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya terkait penambahan lebar lajur tersebut. (Baca: Ratusan Taruna AAL Digenjot Ujian Garjas Halang Rintang dan Cross Country )
“Pada hari tertentu jumlah pesepeda kian meningkat. Sehingga untuk melindungi keselamatan, mereka kami buatkan traffic cone. Ini supaya terlindungi dan terpisah dari kendaraan bermotor,” kata Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat.
(don)
tulis komentar anda