5 Fakta Kasus Penusukan Brutal Purnawirawan TNI AD di Lembang
Senin, 05 September 2022 - 19:19 WIB
Tersangka dengan membabi buta menusuk korban yang masih duduk di belakang kemudi. Belakangan diketahui ada lima tusuka di tubuh korban, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Berdasarkan pemeriksaan lima tusukan itu di antaranya ada di bagian leher sebelah kanan, pipi kanan, beberapa tusukan di bagian dada, dan luka di bagian lengan kiri.
3. Korban Masih Bisa Kendarai Mobil
Meski menderita lima tusukan dan tubuhnya berlumuran darah, korban masih bisa mengendarai mobilnya untuk meminta pertolongan dan mencari rumah sakit.
Baru sekitar kurang lebih 100 meter beranjak dari lokasi tempat kejadian perkara, korban hilang kesadaran sehingga mobil yang dikemudikannya menabrak bagian belakang mobil yang sedang berhenti di Jalan Adiwarta sebelum persimpangan Pasar Panorama Lembang.
Nyawa korban tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir saat hendak di tolong warga untul dibawa ke Rumah Sakit Sespim Polri yang berada tidak jauh dari lokasi korban karena kehabisan darah.
4. Korban Dikira Warga Sipil
Tidak ada yang mengira jika korban adalah Purnawirawan TNI AD berpangkat Letnan Kolonel. Terakhir korban berdinas sebagai Dandim Tarakan, sebelum akhirnya pensiun dari tugasnya
Warga awalnya mengenalnya korban yang biasa dipanggil babeh sebagai seorang karyawan biasa. Yakni seorang sopir pikap di sebuah toko mebel di Lembang. Polisi baru mengetahui jika korban adalah purnawirawan usai memeriksa identitas korban.
Selama hidupnya, korban dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tertutup. Orangnya dikenal baik meskipun jarang ngobrol dan sehari-harinya bahkan tidur di mobil pikap yang saat kejadian sedang dia pakai. "Dia kerja di toko mebel sudah dua bulan dan gak ada yang tahu kalau Purnawirawan TNI," kata rekan kerja korban yang bernama, Restu (24).
Berdasarkan pemeriksaan lima tusukan itu di antaranya ada di bagian leher sebelah kanan, pipi kanan, beberapa tusukan di bagian dada, dan luka di bagian lengan kiri.
3. Korban Masih Bisa Kendarai Mobil
Meski menderita lima tusukan dan tubuhnya berlumuran darah, korban masih bisa mengendarai mobilnya untuk meminta pertolongan dan mencari rumah sakit.
Baru sekitar kurang lebih 100 meter beranjak dari lokasi tempat kejadian perkara, korban hilang kesadaran sehingga mobil yang dikemudikannya menabrak bagian belakang mobil yang sedang berhenti di Jalan Adiwarta sebelum persimpangan Pasar Panorama Lembang.
Nyawa korban tidak tertolong dan menghembuskan nafas terakhir saat hendak di tolong warga untul dibawa ke Rumah Sakit Sespim Polri yang berada tidak jauh dari lokasi korban karena kehabisan darah.
4. Korban Dikira Warga Sipil
Tidak ada yang mengira jika korban adalah Purnawirawan TNI AD berpangkat Letnan Kolonel. Terakhir korban berdinas sebagai Dandim Tarakan, sebelum akhirnya pensiun dari tugasnya
Warga awalnya mengenalnya korban yang biasa dipanggil babeh sebagai seorang karyawan biasa. Yakni seorang sopir pikap di sebuah toko mebel di Lembang. Polisi baru mengetahui jika korban adalah purnawirawan usai memeriksa identitas korban.
Selama hidupnya, korban dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan tertutup. Orangnya dikenal baik meskipun jarang ngobrol dan sehari-harinya bahkan tidur di mobil pikap yang saat kejadian sedang dia pakai. "Dia kerja di toko mebel sudah dua bulan dan gak ada yang tahu kalau Purnawirawan TNI," kata rekan kerja korban yang bernama, Restu (24).
tulis komentar anda