Gayatri, Putri Cantik Kerajaan Singasari di Balik Kejayaan Majapahit
Jum'at, 02 September 2022 - 05:02 WIB
GAYATRI dipinang Raden Wijaya raja pertama Majapahit (1293-1309). Putri cantik dari Kerajaan Singasari itu menyandang status istri keempat yang bergelar Rajapatni atau pendamping raja.
Selain cantik, Gayatri memiliki kecerdasan dan ketangguhannya hingga Raden Wijaya mampu mendirikan Majapahit hingga mencapai kejayaan.
Dari pernikahan itulah lahir generasi-generasi terbaik Majapahit, salah satunya adalah Hayam Wuruk yang merupakan cucu dari Gayatri. Hayam Wuruk juga yang menciptakan legasi untuk mendiang neneknya karena keluhuran jasanya bagi berdiri hingga kesuksesan Majapahit.
Nagarakretagama menuliskan, Raden Wijaya menikahi empat putri Kertanagara, raja terakhir Singasari, yaitu Tribhuwana bergelar Tribhuwaneswari, Mahadewi bergelar Narendraduhita, Jayendradewi bergelar Prajnyaparamita, dan Gayatri bergelar Rajapatni.
Raden Wijaya juga memiliki seorang istri dari Melayu bernama Dara Petak bergelar Indreswari. Dari kelima istri tersebut, yang memberikan keturunan hanya Dara Petak dan Gayatri. Dari Dara Petak lahir Jayanagara, sedangkan dari Gayatri lahir Tribhuwanatunggadewi dan Rajadewi. Tribhuwanotunggadewi inilah yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit selanjutnya.
Sosok Gayatri Rajapatni dalam sejarah kerajaan Majapahit disebutkan dalam buku “Gayatri Rajapatni; Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit” karya Earl Drake. Dijelaskan, Gayatri adalah putri bungsu Kertanegara, Raja Singhasari.
Serbuan Kerajaan Kediri meruntuhkan Kerajaan Singasari hingga menewaskan ayahnya, Kertanegara, Raja Singhasari. Sejak saat itu, Gayatri memiliki tekad untuk membangun kembali Kerajaan Singasari yang luluh lantak oleh serangan Jayakatwang, Raja Kediri.
Bersama dengan Raden Wijaya, Gayatri menyusun strategi untuk membangun sebuah tatanan pemerintahan di atas sisa kejayaan kerajaan Singasari. Putri yang digambarkan sebagai sosok Prajnaparamita atau Dewi Kebijaksanaan Tertinggi ini berhasil melahirkan pemimpin, bukan saja yang lahir dari rahimnya, tapi juga dari kebijaksanaan dan akal budinya.
Selain cantik, Gayatri memiliki kecerdasan dan ketangguhannya hingga Raden Wijaya mampu mendirikan Majapahit hingga mencapai kejayaan.
Dari pernikahan itulah lahir generasi-generasi terbaik Majapahit, salah satunya adalah Hayam Wuruk yang merupakan cucu dari Gayatri. Hayam Wuruk juga yang menciptakan legasi untuk mendiang neneknya karena keluhuran jasanya bagi berdiri hingga kesuksesan Majapahit.
Nagarakretagama menuliskan, Raden Wijaya menikahi empat putri Kertanagara, raja terakhir Singasari, yaitu Tribhuwana bergelar Tribhuwaneswari, Mahadewi bergelar Narendraduhita, Jayendradewi bergelar Prajnyaparamita, dan Gayatri bergelar Rajapatni.
Raden Wijaya juga memiliki seorang istri dari Melayu bernama Dara Petak bergelar Indreswari. Dari kelima istri tersebut, yang memberikan keturunan hanya Dara Petak dan Gayatri. Dari Dara Petak lahir Jayanagara, sedangkan dari Gayatri lahir Tribhuwanatunggadewi dan Rajadewi. Tribhuwanotunggadewi inilah yang kemudian menurunkan raja-raja Majapahit selanjutnya.
Sosok Gayatri Rajapatni dalam sejarah kerajaan Majapahit disebutkan dalam buku “Gayatri Rajapatni; Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit” karya Earl Drake. Dijelaskan, Gayatri adalah putri bungsu Kertanegara, Raja Singhasari.
Serbuan Kerajaan Kediri meruntuhkan Kerajaan Singasari hingga menewaskan ayahnya, Kertanegara, Raja Singhasari. Sejak saat itu, Gayatri memiliki tekad untuk membangun kembali Kerajaan Singasari yang luluh lantak oleh serangan Jayakatwang, Raja Kediri.
Bersama dengan Raden Wijaya, Gayatri menyusun strategi untuk membangun sebuah tatanan pemerintahan di atas sisa kejayaan kerajaan Singasari. Putri yang digambarkan sebagai sosok Prajnaparamita atau Dewi Kebijaksanaan Tertinggi ini berhasil melahirkan pemimpin, bukan saja yang lahir dari rahimnya, tapi juga dari kebijaksanaan dan akal budinya.
tulis komentar anda