Cegah Radikalisme, Perempuan Diharapkan Miliki Kecakapan Literasi Digital

Kamis, 11 Agustus 2022 - 15:10 WIB
Sementara itu, Kasubdit Asia Fasifik dan Afrika Direktorat Kerja Sama Bilateral Deputi Kerjasama Internasional, Kolonel Sus Harianto, menyampaikan radikalisme dan terorisme merupakan kejahatan yang sangat luar biasa dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurutnya, dampak terorisme tidak hanya mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan pada harta benda, tetapi juga dapat merusak stabilitas dan ketahanan negara dalam sisi ekonomi, keamanan, ketahanan, sosial budaya dan aspek-aspek lainnya.

“Terorisme menjadi ancaman bagi peradaban modern dan merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia yang tidak memandang suku, ras, agama dan bangsa,” ujarnya.



Ia juga menjelaskan bahwa perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam membentengi masyarakat terutama lingkungan keluarga dari pengaruh paham radikalisme dan terorisme. Dalam lingkungan keluarga seorang perempuan atau ibu dapat menjadi partner dialog bagi anak-anak dan suaminya dalam berbagai hal, seperti keagamaan dan kebangsaan.

“Perempuan diharapkan menjadi filter awal dan pendeteksi awal dari setiap kejanggalan yang ditemukan dalam keluarga masing-masing. Keluarga merupakan pendidikan yang pertama dan utama di dalam masyarakat kita," tutupnya.
(tri)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content