Yoni di Gunungkidul Diteliti Tim Cagar Budaya, Diduga Peninggalan Abad 9
Kamis, 28 Juli 2022 - 12:27 WIB
Biasanya batu yoni dilengkapi dengan batu lingga, yang menjadi satu tempat pemujaan Dewi Parwati, namun di lokasi ini batu lingga belum ditemukan. Batu yoni ini berasal dari batu khas Gunungkidul, yakni batu putih.
Keberadaan batu yoni menggunakan batu putih tersebut, tentunya berbeda dari batu yoni lainnya yang jarang menggunakan batu putih. Ini menunjukan, tempat tersebut merupakan tempat yang digunakan untuk pemujaan.
Menurut Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Andi Riana, setelah dilakukan penelitian batu yoni tersebut memiliki dimensi tinggi 40 cm, lebar bawah 56×56 cm, serta badan berukuran 40×40 cm.
"Pada yoni tersebut juga terdapat lubang untuk lingga kedalaman sekitar 25 cm, dengan panjang dan lebar 18×18 cm. Kemungkinan yoni tersebut dibuat di abad sembilan masehi, karena lingga yoni umumnya berasal dari era tersebut," ungkapnya.
Dia mengaku akan mengecek lebih lanjut ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, untuk memastikan inventarisir yoni tersebut ke dalam benda cagar budaya. Dimungkinkan masih adanya struktur bangunan di bawahnya, namun untuk kepastiannya masih menunggu hasil kajian dari BPCB DIY.
Lihat Juga: Pemprov Jakarta Tetapkan 18 Cagar Budaya Baru, dari Patung Pancoran hingga Rumah Fatmawati
Keberadaan batu yoni menggunakan batu putih tersebut, tentunya berbeda dari batu yoni lainnya yang jarang menggunakan batu putih. Ini menunjukan, tempat tersebut merupakan tempat yang digunakan untuk pemujaan.
Menurut Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Andi Riana, setelah dilakukan penelitian batu yoni tersebut memiliki dimensi tinggi 40 cm, lebar bawah 56×56 cm, serta badan berukuran 40×40 cm.
Baca Juga
"Pada yoni tersebut juga terdapat lubang untuk lingga kedalaman sekitar 25 cm, dengan panjang dan lebar 18×18 cm. Kemungkinan yoni tersebut dibuat di abad sembilan masehi, karena lingga yoni umumnya berasal dari era tersebut," ungkapnya.
Dia mengaku akan mengecek lebih lanjut ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, untuk memastikan inventarisir yoni tersebut ke dalam benda cagar budaya. Dimungkinkan masih adanya struktur bangunan di bawahnya, namun untuk kepastiannya masih menunggu hasil kajian dari BPCB DIY.
Lihat Juga: Pemprov Jakarta Tetapkan 18 Cagar Budaya Baru, dari Patung Pancoran hingga Rumah Fatmawati
(eyt)
tulis komentar anda