Kisah Putri Kaca Mayang dan Asal Usul Pekanbaru

Kamis, 28 Juli 2022 - 05:34 WIB
Begitupun dengan para prajurit di Kerajaan Gasib yang tidak siap dengan serangan dadakan itu banyak yang tewas diujung rencong prajurit Raja Aceh. Seketika, Kerajaan Gasib digenangi darah.

Sementara Raja Gasib yang masih belum tahu prajurit Aceh masuk ke dalam kerajaan sedang asyik bercengkrama dengan keluarganya di istana. Namun, saat tahu semua sudah terlambat. Prajurit Aceh sudah masuk istana.



Yang menyedihkan, dalam ketidakberdayaannya Raja Gasib melihat prajuritnya dibunuh satu persatu, dan Putri Kaca Mayang dibawa kabur para prajurit Aceh. Kabar masuknya prajurit Aceh ini akhirnya diketahui Panglima Gimpan.

Dengan sangat marah, Panglima Gimpan bersumpah akan membalas dendam dan membawa kembali Putri Kaca Mayang. Saat itu juga, dia pergi ke Aceh. Setibanya di Aceh, dia disambut dua gajah perang.

Dengan kesaktiannya yang tinggi, Panglima Gimpan lalu melompat dan menjinakkan gajah perang pilihan Raja Aceh itu dan membawanya ke dalam istana. Melihat hal itu, Raja Aceh mengakui kesaktian Panglima Gimpan.



Putri Kaca Mayang lalu diserahkan kembali kepada Panglima Gimpan untuk dibawa pulang ke Kerajaan Gasib.

Tetapi sayang, kondisi Putri Kaca Mayang saat itu sedang sakit. Dengan tubuhnya yang lemah, dia lalu dibawa ke Kerajaan Gasib. Dalam perjalanan pulang itu, Putri Kaca Mayang akhirnya meninggal dunia.

Panglima Gasib pun gagal menunaikan janjinya untuk membawa Putri Kaca Mayang hidup-hidup ke istana. Kematian Putri Kaca Mayang makin membuat Raja Gasib, seluruh keluarga dan masyarakat Gasib bersedih.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content