Pembunuhan Istri TNI Telah Direncanakan sejak 1 Bulan Lalu karena Selalu Gagal
Senin, 25 Juli 2022 - 17:07 WIB
SEMARANG - Pembunuhan berencana terhadap Rina Wulandari (32), istri anggota TNI, di Kota Semarang, ternyata sudah dilakukan sejak satu bulan lalu. Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi.
Dikatakan dia, rencana pembunuhan terhadap korban sudah dilakukan sejak satu bulan oleh pelaku. Upaya pembunuhan pun dilakukan mulai dari diracun, disantet, hingga akhirnya ditembak mati.
"Jadi sebelumnya itu, satu bulan yang lalu ini, baru keterangan (tersangka), belum kita kroscek. Dia (Kopda Muslimin) sudah memerintahkan Babi untuk meracun istrinya," katanya, Senin (25/7/2022).
Meski demikian, berbagai upaya pembunuhan terhadap Rina kerap menemui kegagalan, hingga akhirnya diputuskan oleh pelaku agar ditembak dengan menggunakan senjata api.
"Sebelum penembakan, pada Senin 18 Juli, tersangka Kopda Muslimin juga pernah memerintahkan tersangka untuk menghabisi istrinya. Berbagai upaya pembunuhan dilakukan, namun gagal," sambungnya.
Setelah itu, Kopda Muslimin juga merencanakan pembunuhan dengan modus sebagai korban pencurian.
"Jadi pura-pura mencuri yang jelas targetnya adalah istrinya itu mati. Kemudian yang ketiga, dia menggunakan santet, tapi belum kita kroscek kepada suami, karena suami masih dalam pencarian," imbuhnya.
Terakhirnya, pelaku memerintah untuk menembak mati istrinya. Upaya yang terakhir ini berhasil. Pelaku penembakan pun akhirnya ditangkap. Sedangkan Kopda Muslimin, hingga kini masih dalam perburuan.
Dikatakan dia, rencana pembunuhan terhadap korban sudah dilakukan sejak satu bulan oleh pelaku. Upaya pembunuhan pun dilakukan mulai dari diracun, disantet, hingga akhirnya ditembak mati.
"Jadi sebelumnya itu, satu bulan yang lalu ini, baru keterangan (tersangka), belum kita kroscek. Dia (Kopda Muslimin) sudah memerintahkan Babi untuk meracun istrinya," katanya, Senin (25/7/2022).
Meski demikian, berbagai upaya pembunuhan terhadap Rina kerap menemui kegagalan, hingga akhirnya diputuskan oleh pelaku agar ditembak dengan menggunakan senjata api.
"Sebelum penembakan, pada Senin 18 Juli, tersangka Kopda Muslimin juga pernah memerintahkan tersangka untuk menghabisi istrinya. Berbagai upaya pembunuhan dilakukan, namun gagal," sambungnya.
Setelah itu, Kopda Muslimin juga merencanakan pembunuhan dengan modus sebagai korban pencurian.
Baca Juga
"Jadi pura-pura mencuri yang jelas targetnya adalah istrinya itu mati. Kemudian yang ketiga, dia menggunakan santet, tapi belum kita kroscek kepada suami, karena suami masih dalam pencarian," imbuhnya.
Terakhirnya, pelaku memerintah untuk menembak mati istrinya. Upaya yang terakhir ini berhasil. Pelaku penembakan pun akhirnya ditangkap. Sedangkan Kopda Muslimin, hingga kini masih dalam perburuan.
(san)
tulis komentar anda