Dua Jenazah Diduga Korban KM Ladang Pertiwi Ditemukan, Wajah Sulit Dikenali
Kamis, 02 Juni 2022 - 19:23 WIB
MAKASSAR - Basarnas Makassar kembali menemukan dua jenazah yang diduga menjadi korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. Hingga kini, kedua jenazah itu belum berhasil diidentifikasi.
Kepala Basarnas Makassar, Djunadi, menjelaskan dua jenazah yang ditemukan, masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dua mayat itu ditemukan mengambang di sekitar perairan Pulau Pamantauan.
Ia menjelaskan kedua jenazah ini sulit diidentifikasi lantaran wajahnya sudah sulit dikenali. Saat ini, kedua jenazah itu terlebih dulu dibawa ke Pulau Pamantauan untuk diidentifikasi oleh warga setempat. Jika memang tidak ada yang mengenali akan dibawa ke Makassar.
"Hari ini kami temukan korban lagi dua orang, korban laki-laki dan perempuan yang sudah tidak dikenali lagi wajahnya. Sementara korban tersebut ini masih diidentifikasi dengan keluarga korban yang ada di Pulau Pamantauan," kata Djunaidi, kepada SINDOnews, Kamis (2/6/2022).
Adapun lokasi penemuan dua jenazah itu berjarak 30 Nautical Mile dari Pulau Pamantauan. Penemuan mayat itu dilaporkan terjadi sekira pukul 16.30 Wita.
"Untuk kegiatan hari ini kalau sudah ditemukan dua orang berarti tinggal 16 orang lagi yang kita harus cari. Semoga malam ini bisa teridentifikasi di Pulau Pamantauan, kalau pun tidak, berarti korban tersebut akan dibawa ke Makassar," tuturnya,
Hingga kini, Basarnas Makassar masih terus melakukan operasi pencarian terhadap korban KM Ladang Pertiw i hingga esok hari. Toh, besok tepat hari Jumat (3/6/2022) merupakan hari terakhir operasi SAR, meski diakuinya kemungkinan masih berlanjut.
"Sementara kita koordinasikan, penemuan dua orang korban tersebut dan itu merupakan tanda-tanda ya bahwa apabila tenggelam dia jadi naik ke atas. Ya, kita sudah bisa mencari di atas permukaan air," ungkapnya.
"Atas hal itu, ada kemungkinan juga penambahan pencarian tiga hari ke depan. Hanya saja kami mau koordinasi dengan Bapak Gubernur. Semoga seluruh unsur yang terkait kami mengkoordinasikan, kalau memang perlu ditambah tiga hari dan kesimpulannya nanti besok pagi kita melihat untuk penambahan karena besok adalah hari ketujuh atau hari terakhir," tutup dia.
Kepala Basarnas Makassar, Djunadi, menjelaskan dua jenazah yang ditemukan, masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dua mayat itu ditemukan mengambang di sekitar perairan Pulau Pamantauan.
Ia menjelaskan kedua jenazah ini sulit diidentifikasi lantaran wajahnya sudah sulit dikenali. Saat ini, kedua jenazah itu terlebih dulu dibawa ke Pulau Pamantauan untuk diidentifikasi oleh warga setempat. Jika memang tidak ada yang mengenali akan dibawa ke Makassar.
"Hari ini kami temukan korban lagi dua orang, korban laki-laki dan perempuan yang sudah tidak dikenali lagi wajahnya. Sementara korban tersebut ini masih diidentifikasi dengan keluarga korban yang ada di Pulau Pamantauan," kata Djunaidi, kepada SINDOnews, Kamis (2/6/2022).
Adapun lokasi penemuan dua jenazah itu berjarak 30 Nautical Mile dari Pulau Pamantauan. Penemuan mayat itu dilaporkan terjadi sekira pukul 16.30 Wita.
"Untuk kegiatan hari ini kalau sudah ditemukan dua orang berarti tinggal 16 orang lagi yang kita harus cari. Semoga malam ini bisa teridentifikasi di Pulau Pamantauan, kalau pun tidak, berarti korban tersebut akan dibawa ke Makassar," tuturnya,
Hingga kini, Basarnas Makassar masih terus melakukan operasi pencarian terhadap korban KM Ladang Pertiw i hingga esok hari. Toh, besok tepat hari Jumat (3/6/2022) merupakan hari terakhir operasi SAR, meski diakuinya kemungkinan masih berlanjut.
"Sementara kita koordinasikan, penemuan dua orang korban tersebut dan itu merupakan tanda-tanda ya bahwa apabila tenggelam dia jadi naik ke atas. Ya, kita sudah bisa mencari di atas permukaan air," ungkapnya.
"Atas hal itu, ada kemungkinan juga penambahan pencarian tiga hari ke depan. Hanya saja kami mau koordinasi dengan Bapak Gubernur. Semoga seluruh unsur yang terkait kami mengkoordinasikan, kalau memang perlu ditambah tiga hari dan kesimpulannya nanti besok pagi kita melihat untuk penambahan karena besok adalah hari ketujuh atau hari terakhir," tutup dia.
(tri)
tulis komentar anda