Hancurkan Pemberontakan Trunojoyo terhadap Mataram, Amangkurat II Serahkan Pesisir Jawa ke VOC Belanda
Kamis, 02 Juni 2022 - 05:05 WIB
Bersama dengan Belanda, Amangkurat II lalu memburu Trunojoyo. Persekutuan ini tentu tidak gratis. Jika Trunojoyo bisa ditekuk lutut, VOC Belanda akan mendapatkan wilayah pesisir utara Jawa yang telah dikuasai Trunojoyo.
Perjanjian antara Amangkurat II dengan VOC Belanda tersebut dikenal juga dengan Kesepakatan atau Perjanjian Jepara.
Pertempuran antara pasukan VOC Belanda dengan Trunojoyo berlangsung sangat hebat. Keduanya sama-sama tangguh dalam peperangan. Korban dari kedua belah pihak sama banyak. Pada 25 November 1678, Kediri akhirnya jatuh.
Trunojoyo dan pasukannya kemudian kabur ke Blitar, terus ke Malang. Setelah melewati perang panjang dan melelahkan, Trunojoyo yang sudah terkepung akhirnya menyerahkan diri di lereng Gunung Kelud, pada 27 Desember 1679.
VOC Belanda kemudian menyerahkan Trunojoyo kepada Amangkurat II. Selanjutnya, Amangkurat II menghukum mati pejuang dari Madura, itu pada 2 Januari 1680. Perlawanan Trunojoyo pun padam dengan gugurnya sang pahlawan.
Sumber tulisan:
1. Soedjipto Abimanyu, Kitab Terlengkap Sejarah Mataram, Saufa, 2014.
2. Christopher Reinhart, Antara Lawu dan Wilis, Kepustakaan Populer Gramedia, Buku Elektronik.
3. Budiono Herusatoto, Banyumas Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak, LKiS, 2008.
Perjanjian antara Amangkurat II dengan VOC Belanda tersebut dikenal juga dengan Kesepakatan atau Perjanjian Jepara.
Pertempuran antara pasukan VOC Belanda dengan Trunojoyo berlangsung sangat hebat. Keduanya sama-sama tangguh dalam peperangan. Korban dari kedua belah pihak sama banyak. Pada 25 November 1678, Kediri akhirnya jatuh.
Trunojoyo dan pasukannya kemudian kabur ke Blitar, terus ke Malang. Setelah melewati perang panjang dan melelahkan, Trunojoyo yang sudah terkepung akhirnya menyerahkan diri di lereng Gunung Kelud, pada 27 Desember 1679.
VOC Belanda kemudian menyerahkan Trunojoyo kepada Amangkurat II. Selanjutnya, Amangkurat II menghukum mati pejuang dari Madura, itu pada 2 Januari 1680. Perlawanan Trunojoyo pun padam dengan gugurnya sang pahlawan.
Sumber tulisan:
1. Soedjipto Abimanyu, Kitab Terlengkap Sejarah Mataram, Saufa, 2014.
2. Christopher Reinhart, Antara Lawu dan Wilis, Kepustakaan Populer Gramedia, Buku Elektronik.
3. Budiono Herusatoto, Banyumas Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak, LKiS, 2008.
tulis komentar anda