Hancurkan Pemberontakan Trunojoyo terhadap Mataram, Amangkurat II Serahkan Pesisir Jawa ke VOC Belanda

Kamis, 02 Juni 2022 - 05:05 WIB


Dukungan terhadap pemberontakan Trunojoyo juga meluas dari Kesultanan Banten dan Cirebon. Dengan kekuatan yang sangat besar itulah, Trunojoyo menyerang Mataram dan berhasil menduduki Keraton Kerta, pada 1677.

Dalam serangan itu, Amangkurat I berhasil meloloskan diri. Bersama permaisurinya Kanjeng Ratu Kencana, kedua putri dan adik Pangeran Puger, mereka membawa pusaka Keraton Mataram dan berlindung kepada Belanda di Batavia.

Benda pusaka Mataram, terdiri dari Keris Mahesa Nular, dan Tombak Kiai Plered, kemudian diserahkan kepada Pangeran Puger yang kelak menjadi Paku Buwana I. Amangkurat I, meninggal di Desa Wonoyoso, Banyumas, pada 13 Juli 1677.



Ternyata, hubungan antara Trunojoyo dengan Adipati Anom tidak berjalan mulus. Setelah berhasil menguasai Madura dan Jawa Timur, keduanya dengan segera berpisah jalan menjadi lawan. Kemudian, mereka pun saling berperang.

Saat Amangkurat I dan Pangeran Adipati Anom dalam pelarian, terjadi kekosongan kekuasaan Mataram. Sedangkan Trunojoyo kembali ke Kediri, dengan membawa banyak harta rampasan dari Mataram.

Situasi diambil untung oleh Pangeran Puger yang mengangkat dirinya sendiri menjadi raja di Plered bergelar Susuhunan ing Alaga. Sejak itu, Kerajaan Mataram terpecah. Bahkan, ada yang menganggapnya telah runtuh berkeping-keping.



Sebelum tewasnya, Amangkurat I menyerahkan tampuk kekuasaan kepada Adipati Anom dan mengangkatnya menjadi Amangkurat II. Dia lalu memindahkan pusat kekuasaan Mataram dari Plered ke Kartasura.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content