Kisah Pilu Bocah Miskin Anak Pembuat Arang Kayu Dibunuh Kakak Ipar

Kamis, 19 Mei 2022 - 15:35 WIB
Jika hujan, maka akses masuk ke sekolah tidak bisa dilalui kendaraan. "Kalau sudah hujan harus jalan kaki karena jalan penuh lumpur. Belum ada aspal, listrik juga sinyal telepon. Tapi S tetap memilih bertahan hingga tamat SD," katanya.

Menurut Sali, karena kehidupannya yang miskin dia pindah dari Desa Wanajaya ke Desa Ciampel. Di Ciampel, Sali bekerja sebagai pembuat arang kayu.

Anaknya S masih sering bermain di Dusun Cilele bertemu teman-temannya. Namun setelah tamat SD, S tidak melanjutkan sekolah SMP karena tidak punya biaya.

S kemudian bekerja sebagai penjual bensin milik kios kakak iparnya T. "Dari situlah ada peristiwa yang menewaskan anak saya," katanya.

Sali mengaku pasrah dengan meninggalnya S. Dia tidak tahu harus berbuat apa, apalagi pelakunya masih masuk keluarga.

"Saya ikhlas aja dengan kejadian ini. Korban anak saya, pelakunya mantu saya. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana," pungkasnya.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More