Abaikan Safari Ramadhan, GMNU Kecam Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga
Selasa, 26 April 2022 - 15:22 WIB
SIMALUNGUN - Bupati Simalungun, Radiapoh H. Sinaga, dan Wakil Bupati Simalungun, Zonnu Waldy dikecam Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) Cabang Kabupaten Simalungun, karena mengabaikan kegiatan Safari Ramadhan pada tahun ini.
Sekretaris GMNU Cabang Kabupaten Simalungun, Ibnu Habibi mengatakan, bupati dan wakil bupati lebih mengutamakan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan pelatihan, dari pada kegiatan pembinaan keagamaan seperti Safari Ramadhan.
"Saya selaku umat muslim dan Sekretaris GMNU Cabang Kabupaten Simalungun, kecewa dan mengecam Bupati Radiapoh dan Wakil Bupati Zonnu Waldy yang lebih melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi, dan pelatihan yang menghabiskan anggaran besar," ujar Ibnu.
Dia mengatakan, jika alasan pemerintah daerah tidak melaksanakan Safari Ramadhan karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, dinilainya hanya akal-akalan saja, karena banyak kegiatan Pemkab Simalungun seperti sosialisasi optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bahkan pelatihan tata boga digelar di hotel mewah di Berastagi.
Kegiatan-kegiatan itu, disebut Ibnu menghabiskan anggaran hingga mencapai Rp 2,7 miliar, dan dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19. "Mungkin Safari Ramadhan kegiatan yang dinilai Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, tidak bermanfaat dan tidak ada untungnya. Sedangkan kegiatan sosialiasi, anggarannya besar," tegasnya.
Padahal menurutnya Safari Ramadhan adalah sarana menjalin silahturahmi umat muslim degan pemimpinya, dan itu dilaksanakan rutin di era Bupati Simalungun sebelumnya. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Simalungun, SML Simangunsong yang dikonfirmasi mengakui bupati dan wakil bupati tidak melaksanakan Safari Ramadhan tahun ini, karena anggarannya tidak ditampung di APBD.
Sekretaris GMNU Cabang Kabupaten Simalungun, Ibnu Habibi mengatakan, bupati dan wakil bupati lebih mengutamakan melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan pelatihan, dari pada kegiatan pembinaan keagamaan seperti Safari Ramadhan.
"Saya selaku umat muslim dan Sekretaris GMNU Cabang Kabupaten Simalungun, kecewa dan mengecam Bupati Radiapoh dan Wakil Bupati Zonnu Waldy yang lebih melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi, dan pelatihan yang menghabiskan anggaran besar," ujar Ibnu.
Baca Juga
Dia mengatakan, jika alasan pemerintah daerah tidak melaksanakan Safari Ramadhan karena masih dalam situasi pandemi COVID-19, dinilainya hanya akal-akalan saja, karena banyak kegiatan Pemkab Simalungun seperti sosialisasi optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bahkan pelatihan tata boga digelar di hotel mewah di Berastagi.
Kegiatan-kegiatan itu, disebut Ibnu menghabiskan anggaran hingga mencapai Rp 2,7 miliar, dan dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19. "Mungkin Safari Ramadhan kegiatan yang dinilai Bupati dan Wakil Bupati Simalungun, tidak bermanfaat dan tidak ada untungnya. Sedangkan kegiatan sosialiasi, anggarannya besar," tegasnya.
Baca Juga
Padahal menurutnya Safari Ramadhan adalah sarana menjalin silahturahmi umat muslim degan pemimpinya, dan itu dilaksanakan rutin di era Bupati Simalungun sebelumnya. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Simalungun, SML Simangunsong yang dikonfirmasi mengakui bupati dan wakil bupati tidak melaksanakan Safari Ramadhan tahun ini, karena anggarannya tidak ditampung di APBD.
(eyt)
tulis komentar anda