Selaraskan Program Prabowo, Anwar-Reny Siapkan Pemuda Tatap Indonesia Emas 2045

Minggu, 29 September 2024 - 08:36 WIB
loading...
Selaraskan Program Prabowo,...
Paslon Anwar Hafid-Reny Lamadjido menyelaraskan programnya dengan visi besar pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Indonesia Emas 2045. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
PALU - Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2 Anwar Hafid-Reny Lamadjido
akan memberdayakan generasi muda dengan berbagai keterampilan yang berguna di masa depan. Hal ini selaras dengan visi besar pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Indonesia Emas 2045.

Pengamat politik Universitas Tadulako, Darwis mengatakan, sudah tepat apa yang dilakukan Anwar-Reny. Karena pelatihan-pelatihan tersebut sangat berguna untuk menyambut Indonesia Emas 2045 . “Karena memang kita harus mempersiapkan generasi muda kita untuk Indonesia Emas 2045,” kata Darwis, Sabtu (28/9/2024).

Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita besar untuk menyambut puncak bonus demograsi di masa depan. Pada 2045, penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda yang kaya akan intelektualitas dan kemampuan.

Oleh karena itu, memalui program Berani Cerdas, Anwar Hafid akan membangun Balai Latihan Kerja (BLK) berstandar internasional. Para peserta BLK akan dilengkapi dengan sertfikat yang bisa digunakan untuk mendaftar pekerjaan di dalam dan luar negeri.

Program BLK ini tepat untuk menuntaskan angka pengangguran di Sulawesi Tengah. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2024 tercatat sebesar 3,15%.

Lebih jauh Darwis mengatakan, program ini konkret memudahkan Anwar Hafid untuk menyerap potensi besar generasi muda. Dengan cara ini, seluruh generasi muda Sulteng terakomodir. Baik dan berkemampuan setingkat dengan banyak anak-anak di daerah lain. “Program ini memberikan kemudahan bagi Anwar Hafid untuk menyerap potensi besar generasi muda saat ini,” terangnya.

Program pembangunan BLK ini secara khusus dilakukan juga untuk mengakomodir lulusan SMA atau SMK yang tidak ingin kuliah dan lebih memilih bekerja. Pada 2023, Dinas Pendidikan Sulteng mencatat ada 4.509 anak putus sekolah. Jumlah ini didominasi tamatan SMA dan SMK.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1857 seconds (0.1#10.140)