Bayi Penderita Meningokel di Sekayu Segera Jalani Operasi
Jum'at, 19 Juni 2020 - 13:35 WIB
SEKAYU - Bunga Az-Zahra, bayi berumur 58 hari yang merupakan buah hati pasangan Ilham dan Ernawati warga Balai Agung, Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) ini mengidap meningokel atau kelainan tabung saraf yang langka.
Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan, direncanakan, Sabtu (20/06/2020) besok, Tim Medis RSUD Sekayu dengan melibatkan beberapa Dokter spesialis dari Palembang akan melakukan operasi terhadap Bunga di RSUD Sekayu.
"Saya prihatin dengan kondisi Bunga, berdasarkan kajian dari tim medis RSUD Sekayu menyebutkan bahwa Bunga harus segera dioperasi, karena kalau tidak dilakukan operasi akan infeksi dan mengancam jiwanya. Pemkab Muba sepenuhnya akan menanggung biaya operasi Bunga dan biaya hidup selama pengobatan," ujar Dodi Reza, Jumat (19/06/2020).
Meskipun biaya operasi bedah saraf tidak tercover dalam BPJS, lanjut Dodi, karena sifatnya mendesak dan harus segera ditindak lanjuti maka bayi yang baru berusia 58 hari tersebut tetap difasilitasi.
"Saya juga minta tim yang menangani Bunga agar maksimal serta mengkaji dengan detail kemungkinan yang akan terjadi. Operasi ini sangat beresiko tinggi, terlebih RSUD Sekayu sebagai rumah sakit umum daerah pertama dan satu satunya RSUD kabupaten/kota di provinsi Sumsel yang melakukan operasi ini," lanjutnya.
Direktur RSUD Sekayu, Makson Parulian Purba menyebutkan, dalam pelaksanaan operasi pihaknya akan melibatkan beberapa dokter spesialis seperti dokter bedah umum, anestesi, spesialis anak, dokter umum, serta tim perawatan rawat inap, kamar bedah serta NICU .
"Persiapan praoperasi saat ini sudah dilakukan oleh perawat kamar operasi serta perawat NICU dan sudah maksimal agar resiko pada saat operasi maupun setelah operasinya di minimalkan. Berdasarkan kajian peluang untuk keberhasilan operasinya cukup besar. Sedangkan dua orang dokter spesialis bedah saraf yang didatangkan dari Palembang akan berkolaborasi dengan tim dokter RSUD Sekayu," ungkapnya.
Dijelaskan Makson, Meningokel merupakan menonjolnya selaput yang menutupi tulang belakang dan bagian saraf tulang belakang. Penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya benjolan pada punggung bayi.
"Meningokel disebabkan oleh kelainan pada pembentukan tulang belakang dan jaringan saraf janin di dalam kandungan pada saat kehamilan dan pada saat ini syaraf yang terkena adalah bagian otak atas," terangnya.
Makson menambahkan, jika diestimasikan biaya operasi tersebut memakan biaya lebih dari Rp100 juta. (Baca juga: Dor! Rampok Sadis di Musi Banyuasin Tewas Ditembus Peluru Polisi)
"Ini adalah milestone di RSUD Sekayu sebagai satu satunya RS Kabupaten/Kota pertama yang melakukan operasi bedah saraf di Provinsi Sumsel. Resiko tentu ada, namun kita akan berjuang semaksimal mungkin untuk kesembuhan dan keberhasilan operasi Bunga," tandasnya.
Bupati Muba Dodi Reza Alex mengatakan, direncanakan, Sabtu (20/06/2020) besok, Tim Medis RSUD Sekayu dengan melibatkan beberapa Dokter spesialis dari Palembang akan melakukan operasi terhadap Bunga di RSUD Sekayu.
"Saya prihatin dengan kondisi Bunga, berdasarkan kajian dari tim medis RSUD Sekayu menyebutkan bahwa Bunga harus segera dioperasi, karena kalau tidak dilakukan operasi akan infeksi dan mengancam jiwanya. Pemkab Muba sepenuhnya akan menanggung biaya operasi Bunga dan biaya hidup selama pengobatan," ujar Dodi Reza, Jumat (19/06/2020).
Meskipun biaya operasi bedah saraf tidak tercover dalam BPJS, lanjut Dodi, karena sifatnya mendesak dan harus segera ditindak lanjuti maka bayi yang baru berusia 58 hari tersebut tetap difasilitasi.
"Saya juga minta tim yang menangani Bunga agar maksimal serta mengkaji dengan detail kemungkinan yang akan terjadi. Operasi ini sangat beresiko tinggi, terlebih RSUD Sekayu sebagai rumah sakit umum daerah pertama dan satu satunya RSUD kabupaten/kota di provinsi Sumsel yang melakukan operasi ini," lanjutnya.
Direktur RSUD Sekayu, Makson Parulian Purba menyebutkan, dalam pelaksanaan operasi pihaknya akan melibatkan beberapa dokter spesialis seperti dokter bedah umum, anestesi, spesialis anak, dokter umum, serta tim perawatan rawat inap, kamar bedah serta NICU .
"Persiapan praoperasi saat ini sudah dilakukan oleh perawat kamar operasi serta perawat NICU dan sudah maksimal agar resiko pada saat operasi maupun setelah operasinya di minimalkan. Berdasarkan kajian peluang untuk keberhasilan operasinya cukup besar. Sedangkan dua orang dokter spesialis bedah saraf yang didatangkan dari Palembang akan berkolaborasi dengan tim dokter RSUD Sekayu," ungkapnya.
Dijelaskan Makson, Meningokel merupakan menonjolnya selaput yang menutupi tulang belakang dan bagian saraf tulang belakang. Penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya benjolan pada punggung bayi.
"Meningokel disebabkan oleh kelainan pada pembentukan tulang belakang dan jaringan saraf janin di dalam kandungan pada saat kehamilan dan pada saat ini syaraf yang terkena adalah bagian otak atas," terangnya.
Makson menambahkan, jika diestimasikan biaya operasi tersebut memakan biaya lebih dari Rp100 juta. (Baca juga: Dor! Rampok Sadis di Musi Banyuasin Tewas Ditembus Peluru Polisi)
"Ini adalah milestone di RSUD Sekayu sebagai satu satunya RS Kabupaten/Kota pertama yang melakukan operasi bedah saraf di Provinsi Sumsel. Resiko tentu ada, namun kita akan berjuang semaksimal mungkin untuk kesembuhan dan keberhasilan operasi Bunga," tandasnya.
(boy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda