Kematian Akibat Stroke Dapat Dihindari, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
Selasa, 05 April 2022 - 00:28 WIB
MEDAN - Kematian dan cacat fisik permanen akibat stroke dapat dihindarkan jika masyarakat memahami cara penanganannya. Hal ini disampaikan dr Hendy M Samin Sp. S., neurolog dan dr Maria Christina dari Siloam Hospital Dhirga Surya Medan, Sumatera Utara dalam edukasi penanganan penyakit stroke.
Dokter Maria Christina mengatakan bahwa komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
"Selain penanganan yang tepat, lebih peka dengan mengetahui tanda awal datangnya stroke, merupakan langkah pencegahan," tutur Direktur Siloam Hospital Dhirga Surya Medan itu pada sesi pembuka edukasi tersebut, Jumat (1/4/2022) lalu di Kota Medan.
Menurut dr Hendy M Samin Sp. S., neurologahui golden hour pada penanganan stroke agar penderita bisa terhindar dari komplikasi dan dampak yang fatal. Komplikasi atau kematian akibat serangan stroke , lanjut dia, bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
Dijelaskan Hendy, waktu 4,5 jam merupakan golden hour untuk mengurangi risiko kematian atau cacat permanen saat serangan stroke terjadi. Ketika serangan stroke, tambahnya, orang yang mendapat serangan stroke membutuhkan oksigen dan nutrisi.
"Hal ini untuk mengatasi jaringan yang rusak. Jika terlambat 1 detik saja, itu bisa berakibat fatal. Karenanya telah disebutkan, penanganan yang cepat dan mengetahui gejala datangnya stroke merupakan hal utama agar pasien terhindar dari kematian maupun kecacatan fisik akibat stroke," tutur dr Hendy.
Dokter Hendy menyampaikan bahwa stroke dapat dihindari terkait dengan 10 faktor resiko yang dapat dicegah, yaitu rutin kontrol tekanan darah, olahraga, asupan makanan bergizi dan cukup nutrisi, kendalikan kadar kolesterol, tidak merokok dan tidak konsumsi alkohol.
Hendy menjelaskan, stroke adalah gangguan pembuluh darah di organ otak, gangguan saraf mendadak yang menimbulkan kerusakan jaringan otak. Akibat rusaknya jaringan di otak ini, ada yang revesibel serta irreversibel. Baca Juga: Meluruskan Mitos Seputar Stroke dengan Penanganan Tepat
"Dengan dua kondisi penyebab utama yaitu tersumbatnya aliran darah ke otak dan pecahnya pembuluh darah otak. Stroke dapat diklasifikasikan menjadi, stroke iskemik (penyumbatan) dan stroke hemoragik (pendarahan). Stroke sumbatan disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak dan sstroke pendarahan yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di otak," tutupnnya.
Lihat Juga: Fisioterapi Gratis Bantu Pasien Stroke dan Saraf Kejepit di Rusunawa Sumur Welut Surabaya
Dokter Maria Christina mengatakan bahwa komplikasi atau kematian akibat serangan stroke sebenarnya bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
"Selain penanganan yang tepat, lebih peka dengan mengetahui tanda awal datangnya stroke, merupakan langkah pencegahan," tutur Direktur Siloam Hospital Dhirga Surya Medan itu pada sesi pembuka edukasi tersebut, Jumat (1/4/2022) lalu di Kota Medan.
Menurut dr Hendy M Samin Sp. S., neurologahui golden hour pada penanganan stroke agar penderita bisa terhindar dari komplikasi dan dampak yang fatal. Komplikasi atau kematian akibat serangan stroke , lanjut dia, bisa dicegah apabila penderita segera mendapat penanganan yang tepat.
Dijelaskan Hendy, waktu 4,5 jam merupakan golden hour untuk mengurangi risiko kematian atau cacat permanen saat serangan stroke terjadi. Ketika serangan stroke, tambahnya, orang yang mendapat serangan stroke membutuhkan oksigen dan nutrisi.
"Hal ini untuk mengatasi jaringan yang rusak. Jika terlambat 1 detik saja, itu bisa berakibat fatal. Karenanya telah disebutkan, penanganan yang cepat dan mengetahui gejala datangnya stroke merupakan hal utama agar pasien terhindar dari kematian maupun kecacatan fisik akibat stroke," tutur dr Hendy.
Dokter Hendy menyampaikan bahwa stroke dapat dihindari terkait dengan 10 faktor resiko yang dapat dicegah, yaitu rutin kontrol tekanan darah, olahraga, asupan makanan bergizi dan cukup nutrisi, kendalikan kadar kolesterol, tidak merokok dan tidak konsumsi alkohol.
Hendy menjelaskan, stroke adalah gangguan pembuluh darah di organ otak, gangguan saraf mendadak yang menimbulkan kerusakan jaringan otak. Akibat rusaknya jaringan di otak ini, ada yang revesibel serta irreversibel. Baca Juga: Meluruskan Mitos Seputar Stroke dengan Penanganan Tepat
"Dengan dua kondisi penyebab utama yaitu tersumbatnya aliran darah ke otak dan pecahnya pembuluh darah otak. Stroke dapat diklasifikasikan menjadi, stroke iskemik (penyumbatan) dan stroke hemoragik (pendarahan). Stroke sumbatan disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak dan sstroke pendarahan yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di otak," tutupnnya.
Lihat Juga: Fisioterapi Gratis Bantu Pasien Stroke dan Saraf Kejepit di Rusunawa Sumur Welut Surabaya
(don)
tulis komentar anda