Dinkes Sebut Provinsi Sulsel Berpotensi Menuju Endemi
Rabu, 23 Maret 2022 - 20:06 WIB
Untuk dosis kedua berada di angka 61,11% atau 4.313.219 orang. Sementara dosis ketiga atau booster masih sangat rendah, yakni 3,51% atau 248.073 orang.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Kota Makassar juga tengah bersiap menanti kebijakan pemerintah pusat terkait masa transisi ke endemi. Salah satu yang terus didorong adalah cakupan vaksinasi yang kini nyaris menyentuh angka 100 persen.
"Dinkes memaksimalkan booster. Kami juga menunggu juknis terkait pola apa yang kami lakukan untuk menuju Makassar endemi, pastinya kami menyiapkan vaksin dosis lengkap, termasuk booster," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin.
Ida, sapaan akrabnya, menyebutkan per 22 Maret 2022, cakupan vaksinasi Kota Makassar sudah 94,09% dari total sasaran 1.102.330 orang. Sementara untuk dosis dua sudah mencapai 73,68%, dan vaksin booster di angka 8,80%
"Booster berada di 8%, sangat-sangat jauh, memang tidak sekencang dosis 1 dan dosis 2 karena ada syarat minimal 3 bulan baru bisa booster. Jadi kami akan kolaborasi lagi dengan camat lurah dan memanfaatkan RT/RW," jelasnya.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Kota Makassar juga tengah bersiap menanti kebijakan pemerintah pusat terkait masa transisi ke endemi. Salah satu yang terus didorong adalah cakupan vaksinasi yang kini nyaris menyentuh angka 100 persen.
"Dinkes memaksimalkan booster. Kami juga menunggu juknis terkait pola apa yang kami lakukan untuk menuju Makassar endemi, pastinya kami menyiapkan vaksin dosis lengkap, termasuk booster," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin.
Ida, sapaan akrabnya, menyebutkan per 22 Maret 2022, cakupan vaksinasi Kota Makassar sudah 94,09% dari total sasaran 1.102.330 orang. Sementara untuk dosis dua sudah mencapai 73,68%, dan vaksin booster di angka 8,80%
"Booster berada di 8%, sangat-sangat jauh, memang tidak sekencang dosis 1 dan dosis 2 karena ada syarat minimal 3 bulan baru bisa booster. Jadi kami akan kolaborasi lagi dengan camat lurah dan memanfaatkan RT/RW," jelasnya.
(agn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda