Kotoran Kelelawar asal Sulsel Siap Diekspor ke AS, Nilainya Capai Ratusan Juta
Rabu, 23 Maret 2022 - 19:37 WIB
Sandra mengaku, tujuan ekspor bat guano asal Sulsel saat ini hanya menyasar Amerika Serikat. Namun, pihaknya juga kini mengupayakan agar sayap ekspor dilebarkan hingga ke pangsa pasar Uni Eropa dan China.
"Jadi setiap negara itu sudah punya protokol bagaimana barang itu masuk ke sana. Mulai persyaratan kesehatan sampai sanitasinya setiap negara itu berbeda. Saat ini Amerika yang sudah bisa kami penuhi protokol pengiriman barangnya," urai Sandra.
Di Sulsel sendiri, ekspor bat guano rupanya baru dilakukan oleh satu eksportir. "Kami sedang sama-sama menjajaki untuk pengiriman ke negara lain. Tapi kembali lagi protokol pengirimannya kami berusaha penuhi," pungkas Sandra.
Satu-satunya eksportir bat guano asal Sulsel, Aidil Fitrah, mengaku mulai menjajaki bisnis ekspor bat guano sejak tahun 2018. Dia memperoleh bat guano dari dua kabupaten, yakni Bone dan Maros.
Tidak menutup kemungkinan, juga ada potensi daerah lain, hanya saja belum digarap. Sebut saja Kabupaten Soppeng yang terkenal dengan kelelawarnya. Hanya saja, tidak semua bat guano memenuhi standar untuk diekspor.
"Kelelawar memang terkenal di Soppeng, hanya saja tidak semua memenuhi standar ekspor. Tidak semua kotoran kelelawar itu memenuhi standar untuk dijadikan pupuk di Amerika. Harus melalui uji lab," katanya.
Adil mengaku, dalam satu kali pengiriman, pihaknya bisa mengirimkan dua kontainer bat guano dengan total 46 ton. Nilai ekspornya dikonversi dalam bentuk dolar, sehingga jika dirupiahkan bisa mencapai Rp330 juta.
"Kalau kontrak yang ke Amerika itu kami harus mengirim 8 kontainer. Untuk pangsa pasar Eropa kami sedang upayakan buka jalur ke sana," pungkasnya.
Lihat Juga: Impor Sejumlah Komoditas Pangan Bakal Dilarang, Erick Thohir: Harus Jadi Negara Pengekspor
"Jadi setiap negara itu sudah punya protokol bagaimana barang itu masuk ke sana. Mulai persyaratan kesehatan sampai sanitasinya setiap negara itu berbeda. Saat ini Amerika yang sudah bisa kami penuhi protokol pengiriman barangnya," urai Sandra.
Di Sulsel sendiri, ekspor bat guano rupanya baru dilakukan oleh satu eksportir. "Kami sedang sama-sama menjajaki untuk pengiriman ke negara lain. Tapi kembali lagi protokol pengirimannya kami berusaha penuhi," pungkas Sandra.
Satu-satunya eksportir bat guano asal Sulsel, Aidil Fitrah, mengaku mulai menjajaki bisnis ekspor bat guano sejak tahun 2018. Dia memperoleh bat guano dari dua kabupaten, yakni Bone dan Maros.
Tidak menutup kemungkinan, juga ada potensi daerah lain, hanya saja belum digarap. Sebut saja Kabupaten Soppeng yang terkenal dengan kelelawarnya. Hanya saja, tidak semua bat guano memenuhi standar untuk diekspor.
"Kelelawar memang terkenal di Soppeng, hanya saja tidak semua memenuhi standar ekspor. Tidak semua kotoran kelelawar itu memenuhi standar untuk dijadikan pupuk di Amerika. Harus melalui uji lab," katanya.
Adil mengaku, dalam satu kali pengiriman, pihaknya bisa mengirimkan dua kontainer bat guano dengan total 46 ton. Nilai ekspornya dikonversi dalam bentuk dolar, sehingga jika dirupiahkan bisa mencapai Rp330 juta.
"Kalau kontrak yang ke Amerika itu kami harus mengirim 8 kontainer. Untuk pangsa pasar Eropa kami sedang upayakan buka jalur ke sana," pungkasnya.
Lihat Juga: Impor Sejumlah Komoditas Pangan Bakal Dilarang, Erick Thohir: Harus Jadi Negara Pengekspor
(tri)
tulis komentar anda