Belajar Soft Skill di Millenial Job Center, Pemuda Malang Ini Kebanjiran Proyek
Senin, 21 Maret 2022 - 13:20 WIB
“Hal ini penting dalam proses kolaborasi, untuk saya sebagai talent dan pelaku UKM, karena foto produk sangat berpengaruh pada nilai jual,” ungkapnya. Dengan foto produk yang menarik, secara otomatis akan menarik konsumen untuk membeli produk UKM.
Menurutnya, selain akan memiliki nilai yang baik, penting juga untuk menjaga ekspektasi konsumen agar tak kecewa pada produk UKM. Selama project hampir tak ada kendala, hanya saja ada tantangan sebagai fotografer produk dihadapi pemuda Turen ini, di antaranya menterjemahkan konsep yang diinginkan klien ke dalam sebuah gambar.
Tapi ini bagian dari komunikasi talent dan klien. Gigih, 23 tahun ini melihat MJC melalui EJSC kabupaten Malang sangat berpengaruh terutama untuk anak-anak muda para freelancer. Ia merasa sangat terbantu dengan program-program yang ada, dari sinilah Gigih dan beberapa talent bisa menciptakan rumah kreatif Bernama "CreativesIDEA".
Saat ini, Gigih juga masih sering mendapatkan tawaran-tawaran fotografi. Fokus mendalami profesinya sebagai fotografer dan videografer. Hobinya pada fotografi dimulai saat masih SMK, saat motret baru pakai kamera HP.
Dirinya juga sempet mengikuti beberapa komunitas fotografi, diantaranya Xiaomi Photography Indonesia Regional Malang. Setelah lama menggunakan kamera HP, masuk kuliah, ia pindah ke kamera DSLR, kamera inilah yang dipakainya menerima project sampai sekarang.
Penyuka genre foto landscape, portrait, produk, dan food fotografi ini mengaku tertarik fotografi, karena dengan foto ia bisa menceritakan apa yang tak bisa diceritakan melalui ucapan. Fotografi baginya berarti melukis dengan cahanya sebagai media untuk bercerita.
Gigih bersyukur belum pernah ada komen negatif, kritikan buatnya adalah masukan untuk karyanya lebih baik. Justru beberapa meng apresiasi karya-karya portrait miliknya. Mimpinya sebagai fotografer dan videografer, Ramadhani Gigih Eko Januardhi, talent MJC asal Kabupaten Malang ini ingin punya sebuah studio foto sendiri dengan memiliki perusahaan PH (Production House) sendiri.
Menurutnya, selain akan memiliki nilai yang baik, penting juga untuk menjaga ekspektasi konsumen agar tak kecewa pada produk UKM. Selama project hampir tak ada kendala, hanya saja ada tantangan sebagai fotografer produk dihadapi pemuda Turen ini, di antaranya menterjemahkan konsep yang diinginkan klien ke dalam sebuah gambar.
Tapi ini bagian dari komunikasi talent dan klien. Gigih, 23 tahun ini melihat MJC melalui EJSC kabupaten Malang sangat berpengaruh terutama untuk anak-anak muda para freelancer. Ia merasa sangat terbantu dengan program-program yang ada, dari sinilah Gigih dan beberapa talent bisa menciptakan rumah kreatif Bernama "CreativesIDEA".
Saat ini, Gigih juga masih sering mendapatkan tawaran-tawaran fotografi. Fokus mendalami profesinya sebagai fotografer dan videografer. Hobinya pada fotografi dimulai saat masih SMK, saat motret baru pakai kamera HP.
Dirinya juga sempet mengikuti beberapa komunitas fotografi, diantaranya Xiaomi Photography Indonesia Regional Malang. Setelah lama menggunakan kamera HP, masuk kuliah, ia pindah ke kamera DSLR, kamera inilah yang dipakainya menerima project sampai sekarang.
Penyuka genre foto landscape, portrait, produk, dan food fotografi ini mengaku tertarik fotografi, karena dengan foto ia bisa menceritakan apa yang tak bisa diceritakan melalui ucapan. Fotografi baginya berarti melukis dengan cahanya sebagai media untuk bercerita.
Gigih bersyukur belum pernah ada komen negatif, kritikan buatnya adalah masukan untuk karyanya lebih baik. Justru beberapa meng apresiasi karya-karya portrait miliknya. Mimpinya sebagai fotografer dan videografer, Ramadhani Gigih Eko Januardhi, talent MJC asal Kabupaten Malang ini ingin punya sebuah studio foto sendiri dengan memiliki perusahaan PH (Production House) sendiri.
(msd)
tulis komentar anda