Belajar Soft Skill di Millenial Job Center, Pemuda Malang Ini Kebanjiran Proyek
loading...
A
A
A
MALANG - Millenial Job Center (MJC) Pemprov Jatim telah melahirkan generasi muda berbakat. Salah satunya Ramadhani Gigih Eko Januardhi, pemuda asal Turen, Malang yang bertelanta di bidang fotografi.
Pemuda ini punya kesempatan berkolaborasi dan bekerjasama dengan para talent-talent muda lain mengembangkan ekonomi kreatif di Kabupaten Malang melalui East Java Super Coridor (EJSC) Kabupaten Malang.
Baca juga: Kisah Pria Difabel Malang Raup Jutaan Rupiah dari Mengolah Limbah Onderdil Motor
Saat bergabung di MJC melalui EJSC Kabupaten Malang, Gigih mengikuti beberapa program hard skill soal fotografi dan soft skill seperti bagaimana cara untuk bargaining dengan calon klien.
Setelah mengupgrade kemampuannya, ia menerima beberapa project bersama dengan beberapa pelaku UKM.
Kolaborasi pertamanya di MJC adalah sebuah project bersama Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, untuk foto produk dan design produk cemilan McCheese dan produk kopi bubuk Khayangan.
Keduanya adalah produk UKM dari Kabupaten Malang yang berpotensi besar untuk berkembang, namun terkendala beberapa hal dalam pemasarannya, seperti tampilan foto produk yang kurang bisa meningkatkan penjualan.
Selain memberikan pendampingan dan pelatihan untuk foto produk, D1 Desain grafis di Sekolah Tinggi Teknik Malang ini juga mengarjakan design produk dan video image produk yang bisa digunakan pemilik produk untuk profile produk dan menambah nilai jual produk itu sendiri.
Setelah mengikuti beberapa project bareng para pelaku UKM, Gigih melihat para UKM sangat terbuka terhadap ide-ide pengembangan produk, dari mulai diskusi konsep yang diinginkan, proses produksi, sampai kebutuhan foto produknya.
“Hal ini penting dalam proses kolaborasi, untuk saya sebagai talent dan pelaku UKM, karena foto produk sangat berpengaruh pada nilai jual,” ungkapnya. Dengan foto produk yang menarik, secara otomatis akan menarik konsumen untuk membeli produk UKM.
Menurutnya, selain akan memiliki nilai yang baik, penting juga untuk menjaga ekspektasi konsumen agar tak kecewa pada produk UKM. Selama project hampir tak ada kendala, hanya saja ada tantangan sebagai fotografer produk dihadapi pemuda Turen ini, di antaranya menterjemahkan konsep yang diinginkan klien ke dalam sebuah gambar.
Tapi ini bagian dari komunikasi talent dan klien. Gigih, 23 tahun ini melihat MJC melalui EJSC kabupaten Malang sangat berpengaruh terutama untuk anak-anak muda para freelancer. Ia merasa sangat terbantu dengan program-program yang ada, dari sinilah Gigih dan beberapa talent bisa menciptakan rumah kreatif Bernama "CreativesIDEA".
Saat ini, Gigih juga masih sering mendapatkan tawaran-tawaran fotografi. Fokus mendalami profesinya sebagai fotografer dan videografer. Hobinya pada fotografi dimulai saat masih SMK, saat motret baru pakai kamera HP.
Dirinya juga sempet mengikuti beberapa komunitas fotografi, diantaranya Xiaomi Photography Indonesia Regional Malang. Setelah lama menggunakan kamera HP, masuk kuliah, ia pindah ke kamera DSLR, kamera inilah yang dipakainya menerima project sampai sekarang.
Penyuka genre foto landscape, portrait, produk, dan food fotografi ini mengaku tertarik fotografi, karena dengan foto ia bisa menceritakan apa yang tak bisa diceritakan melalui ucapan. Fotografi baginya berarti melukis dengan cahanya sebagai media untuk bercerita.
Gigih bersyukur belum pernah ada komen negatif, kritikan buatnya adalah masukan untuk karyanya lebih baik. Justru beberapa meng apresiasi karya-karya portrait miliknya. Mimpinya sebagai fotografer dan videografer, Ramadhani Gigih Eko Januardhi, talent MJC asal Kabupaten Malang ini ingin punya sebuah studio foto sendiri dengan memiliki perusahaan PH (Production House) sendiri.
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
Pemuda ini punya kesempatan berkolaborasi dan bekerjasama dengan para talent-talent muda lain mengembangkan ekonomi kreatif di Kabupaten Malang melalui East Java Super Coridor (EJSC) Kabupaten Malang.
Baca juga: Kisah Pria Difabel Malang Raup Jutaan Rupiah dari Mengolah Limbah Onderdil Motor
Saat bergabung di MJC melalui EJSC Kabupaten Malang, Gigih mengikuti beberapa program hard skill soal fotografi dan soft skill seperti bagaimana cara untuk bargaining dengan calon klien.
Setelah mengupgrade kemampuannya, ia menerima beberapa project bersama dengan beberapa pelaku UKM.
Kolaborasi pertamanya di MJC adalah sebuah project bersama Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, untuk foto produk dan design produk cemilan McCheese dan produk kopi bubuk Khayangan.
Keduanya adalah produk UKM dari Kabupaten Malang yang berpotensi besar untuk berkembang, namun terkendala beberapa hal dalam pemasarannya, seperti tampilan foto produk yang kurang bisa meningkatkan penjualan.
Selain memberikan pendampingan dan pelatihan untuk foto produk, D1 Desain grafis di Sekolah Tinggi Teknik Malang ini juga mengarjakan design produk dan video image produk yang bisa digunakan pemilik produk untuk profile produk dan menambah nilai jual produk itu sendiri.
Setelah mengikuti beberapa project bareng para pelaku UKM, Gigih melihat para UKM sangat terbuka terhadap ide-ide pengembangan produk, dari mulai diskusi konsep yang diinginkan, proses produksi, sampai kebutuhan foto produknya.
“Hal ini penting dalam proses kolaborasi, untuk saya sebagai talent dan pelaku UKM, karena foto produk sangat berpengaruh pada nilai jual,” ungkapnya. Dengan foto produk yang menarik, secara otomatis akan menarik konsumen untuk membeli produk UKM.
Menurutnya, selain akan memiliki nilai yang baik, penting juga untuk menjaga ekspektasi konsumen agar tak kecewa pada produk UKM. Selama project hampir tak ada kendala, hanya saja ada tantangan sebagai fotografer produk dihadapi pemuda Turen ini, di antaranya menterjemahkan konsep yang diinginkan klien ke dalam sebuah gambar.
Tapi ini bagian dari komunikasi talent dan klien. Gigih, 23 tahun ini melihat MJC melalui EJSC kabupaten Malang sangat berpengaruh terutama untuk anak-anak muda para freelancer. Ia merasa sangat terbantu dengan program-program yang ada, dari sinilah Gigih dan beberapa talent bisa menciptakan rumah kreatif Bernama "CreativesIDEA".
Saat ini, Gigih juga masih sering mendapatkan tawaran-tawaran fotografi. Fokus mendalami profesinya sebagai fotografer dan videografer. Hobinya pada fotografi dimulai saat masih SMK, saat motret baru pakai kamera HP.
Dirinya juga sempet mengikuti beberapa komunitas fotografi, diantaranya Xiaomi Photography Indonesia Regional Malang. Setelah lama menggunakan kamera HP, masuk kuliah, ia pindah ke kamera DSLR, kamera inilah yang dipakainya menerima project sampai sekarang.
Penyuka genre foto landscape, portrait, produk, dan food fotografi ini mengaku tertarik fotografi, karena dengan foto ia bisa menceritakan apa yang tak bisa diceritakan melalui ucapan. Fotografi baginya berarti melukis dengan cahanya sebagai media untuk bercerita.
Gigih bersyukur belum pernah ada komen negatif, kritikan buatnya adalah masukan untuk karyanya lebih baik. Justru beberapa meng apresiasi karya-karya portrait miliknya. Mimpinya sebagai fotografer dan videografer, Ramadhani Gigih Eko Januardhi, talent MJC asal Kabupaten Malang ini ingin punya sebuah studio foto sendiri dengan memiliki perusahaan PH (Production House) sendiri.
Lihat Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pj Gubernur Jatim: Momentum untuk Implementasikan Sifat dan Nilai Kepahlawanan
(msd)