Jelang Ramadan, Masjid Raya Makassar Tunggu Aturan Terkait Peribadatan
Senin, 14 Maret 2022 - 17:15 WIB
Selain itu, buka puasa yang juga biasa dilakukan, sambung Syahril, pihak pengurus masjid akan menyiapkan 1.000 porsi. Kendati demikian, untuk pelaksanaannya nanti masih menanti aturan lebih lanjut dari pemerintah.
"Kami tunggu arahan juga, semoga berjalan sebagaimana adanya," imbuh Syahril.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan tengah menggodok skema transisi dari pandemi menuju endemi.
Dengan begitu, potensi masyarakat beribadah dengan leluasa tanpa pembatasan yang ketat pun dimungkinkan untuk dilakukan.
“Saya lihat di persiapan kemarin di rapat dengan Menteri Airlangga, rata-rata kasus sudah menurun. Tinggal beberapa provinsi yang ada kecenderungan belum menurun,” kata Danny-sapaan akrabnya.
Kendati demikian, Danny mengaku belum tahu pasti pembatasan kapasitas terhadap rumah ibadah, sebab itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun, dalam praktiknya, pemerintah pusat akan mengukur jumlah kasus dan capaian vaksinasi di suatu daerah, serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
“Kami mengikut pemerintah pusat. Mudah-mudahan kasus menurun. Kalau dilihat laporan Gubernur ke Pak Menko, kelihatannya sudah menurun,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia tak hentinya mendorong masyarakat agar melengkapi dua dosis vaksin, dan vaksin booster bagi yang memenuhi persyaratan.
“Maka kalau mau cepat ini berakhir, segera vaksin lengkap, termasuk booster. Itu saja, dengan protokol kesehatan. Bahkan di negara lain sudah dibuka semua,” pungkas Danny.
"Kami tunggu arahan juga, semoga berjalan sebagaimana adanya," imbuh Syahril.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan tengah menggodok skema transisi dari pandemi menuju endemi.
Dengan begitu, potensi masyarakat beribadah dengan leluasa tanpa pembatasan yang ketat pun dimungkinkan untuk dilakukan.
“Saya lihat di persiapan kemarin di rapat dengan Menteri Airlangga, rata-rata kasus sudah menurun. Tinggal beberapa provinsi yang ada kecenderungan belum menurun,” kata Danny-sapaan akrabnya.
Kendati demikian, Danny mengaku belum tahu pasti pembatasan kapasitas terhadap rumah ibadah, sebab itu merupakan kewenangan pemerintah pusat. Namun, dalam praktiknya, pemerintah pusat akan mengukur jumlah kasus dan capaian vaksinasi di suatu daerah, serta penggunaan aplikasi PeduliLindungi.
“Kami mengikut pemerintah pusat. Mudah-mudahan kasus menurun. Kalau dilihat laporan Gubernur ke Pak Menko, kelihatannya sudah menurun,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia tak hentinya mendorong masyarakat agar melengkapi dua dosis vaksin, dan vaksin booster bagi yang memenuhi persyaratan.
“Maka kalau mau cepat ini berakhir, segera vaksin lengkap, termasuk booster. Itu saja, dengan protokol kesehatan. Bahkan di negara lain sudah dibuka semua,” pungkas Danny.
tulis komentar anda