Aneh, Dermaga di Keerom Papua Ini Dibangun di Sungai yang Dangkal
Senin, 15 Juni 2020 - 16:54 WIB
KEEROM - Sejumlah warga Dusun Ofbet/Maket Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Papua mengeluhkan pembangunan dermaga yang dianggap tidak tepat karena lokasinya di sungai yang dangkal. Pembangunan dermaga oleh Dishub Kabupaten Keerom ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp1 miliar lebih.
Pembangunannya telah selesai pada 2019 lalu. Warga tidak mengeluhkan bangunan tersebut, melainkan lokasi pembangunan dermaga yang dinilai asal. Sebab, dermaga dibangun tidak pada lokasi yang memadai. (Baca juga: Viral, Polisi Tidur Jumbo di Jalan Protokol Madiun Bahayakan Pengendara)
Moses Kilami, warga setempat mengaku lokasi dermaga tersebut berada di sungai kecil yang dangkal dan menjadi tempat hewan babi hutan mencari makan. "Bangunannya cukup, namun ini tidak ada faedahnya karena lokasinya tidak tepat," katanya, Senin (15/6/2020). Karena itu, dia meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Keerom meninjau kembali pembangunan dermaga tersebut, sehingga bisa digunakan oleh masyarat. (Baca juga: Unik, Imunisasi di Puskesmas Ini Bayarnya Pakai Sampah)
"Saya minta Dinas Perhubungan yang bangun dermaga disini untuk bertanggungjawab karena ini lokasi dermaga salah. Di sini tak ada aliran sungai (besar) dan tak ada perahu yang lewat, tapi dibuatkan dermaga. Supaya dermaga ini tidak sia-sia, mungkin sekalian dibuatkan pengadaan sungai dan perahu agar bisa lewat di dermaga ini," ujarnya.
Sementara tokoh pemuda Dusun Ofbet, Mathias Seba dan Lukas Dou menyatakan sikap serupa. Pembangunan dermaga sudah terlanjur terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan aliran sungai untuk dermaga bisa difungsikan.
"Menurut saya tidak layak ada dermaga di sini. Saya juga tanya waktu mereka bikin dermaga saat itu, kenapa ada dermaga di sini? Katanya ini sudah dirapatkan di kantor dan harus dibangun. Ini sungguh tidak layak. Karena saat itu, kami juga sudah bilang bahannya biar kami masyarakat bikin rumah saja, tapi mereka tetap bangun, jadi seperti ini. Kalau mau bisa digunakan sungai digaruk," ujar Matias Seba.
Pembangunannya telah selesai pada 2019 lalu. Warga tidak mengeluhkan bangunan tersebut, melainkan lokasi pembangunan dermaga yang dinilai asal. Sebab, dermaga dibangun tidak pada lokasi yang memadai. (Baca juga: Viral, Polisi Tidur Jumbo di Jalan Protokol Madiun Bahayakan Pengendara)
Moses Kilami, warga setempat mengaku lokasi dermaga tersebut berada di sungai kecil yang dangkal dan menjadi tempat hewan babi hutan mencari makan. "Bangunannya cukup, namun ini tidak ada faedahnya karena lokasinya tidak tepat," katanya, Senin (15/6/2020). Karena itu, dia meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Keerom meninjau kembali pembangunan dermaga tersebut, sehingga bisa digunakan oleh masyarat. (Baca juga: Unik, Imunisasi di Puskesmas Ini Bayarnya Pakai Sampah)
"Saya minta Dinas Perhubungan yang bangun dermaga disini untuk bertanggungjawab karena ini lokasi dermaga salah. Di sini tak ada aliran sungai (besar) dan tak ada perahu yang lewat, tapi dibuatkan dermaga. Supaya dermaga ini tidak sia-sia, mungkin sekalian dibuatkan pengadaan sungai dan perahu agar bisa lewat di dermaga ini," ujarnya.
Sementara tokoh pemuda Dusun Ofbet, Mathias Seba dan Lukas Dou menyatakan sikap serupa. Pembangunan dermaga sudah terlanjur terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan aliran sungai untuk dermaga bisa difungsikan.
"Menurut saya tidak layak ada dermaga di sini. Saya juga tanya waktu mereka bikin dermaga saat itu, kenapa ada dermaga di sini? Katanya ini sudah dirapatkan di kantor dan harus dibangun. Ini sungguh tidak layak. Karena saat itu, kami juga sudah bilang bahannya biar kami masyarakat bikin rumah saja, tapi mereka tetap bangun, jadi seperti ini. Kalau mau bisa digunakan sungai digaruk," ujar Matias Seba.
(shf)
tulis komentar anda