Pulihkan Ekonomi dengan Akselerasi Revolusi Industri 4.0
Kamis, 11 Juni 2020 - 18:12 WIB
KOTA BANDUNG - Digitalisasi yang terakselerasi selama pandemi COVID-19 harus direspons secara tepat. Salah satunya, mendorong revolusi industri 4.0. Hal inilah yang diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja dalam acara Webinar bertajuk Penerapan Kebijakan New Normal pada Dunia Usaha di Jabar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (11/6/2020).
"Internet of change, mau tidak mau kita harus berbasis internet. Pada 2021, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar harus mempercepat pelaksanaan revolusi industri 4.0 dan kita semua harus segera merespons dengan cepat," ungkap Setiawan.
Perubahan cara masyarakat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan pekerjaan selama COVID-19 menjadi salah satu faktor pendorong. Setiawan mencontohkan bagaimana Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dilakukan via daring.
"Ambil contoh Musrenbang, biasanya dilaksanakan di suatu tempat, mengundang banyak orang, dan biaya yang cukup besar, tapi saat ini anggaran bisa dipangkas melalui pertemuan virtual, dan lancar tidak ada persoalan apa-apa," ucapnya.
Setiawan mengatakan, pemulihan ekonomi akan dilakukan pada 2021. Sejumlah upaya harus dilakukan, seperti mengklasifikasi risiko-risiko kesehatan, dan mendorong sektor usaha yang berdampak besar pada ekonomi, tapi minim risiko sebaran COVID-19 atau aspek kesehatan.
Penerapan protokol kesehatan harus diterapkan dengan baik oleh masyarakat. Kemudian, kata Setiawan, penguatan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, harus dilakukan. Dengan begitu, pemulihan ekonomi dapat berjalan optimal.
"Internet of change, mau tidak mau kita harus berbasis internet. Pada 2021, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar harus mempercepat pelaksanaan revolusi industri 4.0 dan kita semua harus segera merespons dengan cepat," ungkap Setiawan.
Perubahan cara masyarakat memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan pekerjaan selama COVID-19 menjadi salah satu faktor pendorong. Setiawan mencontohkan bagaimana Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dilakukan via daring.
"Ambil contoh Musrenbang, biasanya dilaksanakan di suatu tempat, mengundang banyak orang, dan biaya yang cukup besar, tapi saat ini anggaran bisa dipangkas melalui pertemuan virtual, dan lancar tidak ada persoalan apa-apa," ucapnya.
Setiawan mengatakan, pemulihan ekonomi akan dilakukan pada 2021. Sejumlah upaya harus dilakukan, seperti mengklasifikasi risiko-risiko kesehatan, dan mendorong sektor usaha yang berdampak besar pada ekonomi, tapi minim risiko sebaran COVID-19 atau aspek kesehatan.
Penerapan protokol kesehatan harus diterapkan dengan baik oleh masyarakat. Kemudian, kata Setiawan, penguatan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota, harus dilakukan. Dengan begitu, pemulihan ekonomi dapat berjalan optimal.
(srf)
tulis komentar anda