Belasan Tokoh Potensial Rebutan Kursi Wali Kota Bandung di Pilkada 2024

Selasa, 26 Maret 2024 - 12:48 WIB
loading...
Belasan Tokoh Potensial Rebutan Kursi Wali Kota Bandung di Pilkada 2024
Belasan tokoh potensial diprediksi bakal bersaing ketat memperebutkan kursi wali kota dalam ajang Pilkada 2024 di Kota Bandung. Foto/Instrat
A A A
BANDUNG - Setelah selesai dengan perhelatan Pilpres dan Pileg 2024, kini perhatian publik mulai beralih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang proses pendaftaran kandidatnya akan mulai dilaksanakan dalam beberapa bulan ke depan.

Kota Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat, menarik untuk disimak perkembangan dinamika mutakhir politiknya.

Mengingat, bahwa pada beberapa waktu sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka suap dalam proyek pengadaan CCTV dan ISP untuk layanan digital Bandung Smart City.

Bukan hanya itu, KPK juga menetapkan tersangka baru dalam pusaran kasus korupsi Bandung Smart City yakni Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna pada Rabu (13/3/2024).



Ema ditetapkan sebagai tersangka bersama empat orang lain yang merupakan anggota DPRD Kota Bandung.

Kasus yang menimpa dua pucuk pimpinan Kota Bandung di atas tentu membuka peluang bagi tokoh-tokoh baru untuk maju berkompetisi memperebutkan kursi Walikota Bandung dalam Pilkada serentak tahun ini.

Indonesia Strategic Institute (Instrat) sebagai lembaga think thank dan kajian pada isu-isu strategis, politik, dan sosial humaniora yang berbasis di Kota Bandung, telah mengadakan diskusi intensif melalui Focus Group Discussion (FGD) pada hari Minggu (24/3/2024).

Direktur Instrat, Adi Nugroho mengatakan, FGD yang dilakukan melibatkan belasan pengamat dan praktisi politik dari berbagai latar belakang, dan telah dibahas terkait tokoh-tokoh potensial yang akan melanjutkan kepemimpinan Kota Bandung kedepan.

”FGD dilakukan dengan menggunakan gabungan analisis hasil-hasil survei kuantitatif terbaru untuk Kota Bandung, dipadukan dengan analisis politik secara naratif-kualitatif dari para peserta diskusi,” ucap Adi dalam keterangannya, Selasa (26/3/2024).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1994 seconds (0.1#10.140)