Bocah 10 Tahun Tewas Usai Disuntik Vaksin, Dokter Sebut karena DBD
Selasa, 18 Januari 2022 - 19:25 WIB

Bocah 10 tahun tewas usai disuntik vaksin. Foto: Asep/MNC Media
TASIKMALAYA - Seorang bocah berusia 10 tahun, tewas usai disuntik vaksin, di Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Korban meninggal di RSUD Kota Tasikmalaya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ternyata korban meninggal karena penyakit demam berdarah. Sebelumnya, korban disuntik vaksin di SDN 5 Kersamenak, pada Sabtu 15 Januari 2022 dan meninggal Senin 17 Januari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Dokter UU Supangat mengatakan, boach itu bernama DMZ (10), anak pertama dari dua bersaudara pasangan Dede Budiman (40) dan Eka Rostika (34).
"Korban meninggal setelah tiga hari menjalani vaksinasi di sekolah," katanya, Selasa (18/1/2022).
Dijelaskan dia, sebelum divaksin korban menjalani skrening oleh petugas dan kondisi korban dinyatakan sehat. Awalnya, korban diduga mengalami kipi atau kejadian ikutan pasca imunisasi, karena mengalami kejang-kejang.
"Jadi yang menyebabkan fatalitas itu belum bisa dipastikan karena imunisasi. Namun, akibat ada penyakit yang mendasarinya. Ternyata, penyebab fatalistasnya itu karena expandi dengue demam berdarah," sambungnya.
Menurutnya, konklusi medis ini bisa diambil pertama karena ada hasil multiple sclerosis (MS) 1 yang positif, penanda bahwa anak tersebut demam berdarah. Hal ini juga ditandai adanya kerusakan beberapa organ.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ternyata korban meninggal karena penyakit demam berdarah. Sebelumnya, korban disuntik vaksin di SDN 5 Kersamenak, pada Sabtu 15 Januari 2022 dan meninggal Senin 17 Januari 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Dokter UU Supangat mengatakan, boach itu bernama DMZ (10), anak pertama dari dua bersaudara pasangan Dede Budiman (40) dan Eka Rostika (34).
"Korban meninggal setelah tiga hari menjalani vaksinasi di sekolah," katanya, Selasa (18/1/2022).
Dijelaskan dia, sebelum divaksin korban menjalani skrening oleh petugas dan kondisi korban dinyatakan sehat. Awalnya, korban diduga mengalami kipi atau kejadian ikutan pasca imunisasi, karena mengalami kejang-kejang.
"Jadi yang menyebabkan fatalitas itu belum bisa dipastikan karena imunisasi. Namun, akibat ada penyakit yang mendasarinya. Ternyata, penyebab fatalistasnya itu karena expandi dengue demam berdarah," sambungnya.
Menurutnya, konklusi medis ini bisa diambil pertama karena ada hasil multiple sclerosis (MS) 1 yang positif, penanda bahwa anak tersebut demam berdarah. Hal ini juga ditandai adanya kerusakan beberapa organ.
Lihat Juga :
tulis komentar anda