Episode Baru Coklat Kita NJP Ethnotic, Angkat Musik Kontemporer dan Etnik

Kamis, 25 November 2021 - 08:58 WIB
Seperti Miang Tandang, NJP kali ini juga akan menghadirkan narasumber dan bintang tamu seperti Budi Dalton, Ira Indrawardana, Lili Supali, Sule, Doet Sumbang, Ronal Surapradja, Dadan Sunandar, Manshur Angklung, dan Asep Balon.

Tak kalah seru, sketsa NJP masih tetap menampilkan para seniman dan komedian Sunda seperti Ceu Popon, Aman-Amin (Kiansantang), Aep Bancet (Preman Pensiun), dan tokoh Cepot (wayang golek) yang dimainkan anak maestro dalang Asep Sunandar Sunarya, yaltu Bhatara Sena Sunandar dan Yogaswara Sunandar.

Menurut Perkenalan Cokelat Kita Andri Yulandri, Coklat Kita NJP Ethnotic tak hanya mengangkat karya-karya dari komunitas ECB dan bintang tamu, tetapi juga hadir memberikan edukasi dengan "ngaguar" tentang filosofi yang ada dalam alat musik tradisional Sunda. Diantaranya kecapi, tarawangsa, gamelan.

"Semangat yang diusung adalah kreativitas dari masing masing sanggar dan seniman. Kejutannya dari musikalitas yang dibawakan, yaitu karya baru berbazis tradisi. Misalnya ada genre kliningan, namun pakai komposer modern," jelas Andri.

Nantinya, kata dia, akan ada kolaborasi antara musik yang dibawakan oleh ECB dan sanggar dalam bentuk gerak ratu atau pencak silat. Tak hanya itu, juga akan membawakan lagu Sunda buhun yang diaransemen dengan unsur ethnic modern.

NJP, kata dia, berusaha memberikan warna yang berbeda dari tayangan sebelumnya dengan visual tayangan yang lebih menarik dan kekinian, sehingga diharapkan bisa menjadi tontonan dan tuntunan serta inspirasi bagi generasi muda dalam berkarya, terutama yang berkecimpung di ranah musik kontenporer.

"Tema ini saya yakin akan cukup sukses karena ini mengangkat komunitas dan genre baru yang belum tersentuh. Sehingga bisa memberi tontotan baru. Apalagi, SCB misalnya, selama ini mereka sangat diapresiasi di luar negeri, kenapa enggak di dalam negeri diangkat," ujarnya.

NJP, kata dia, hadir dengan program long trem, tak hanya by program saja. NJP hadir selama budaya masih ada, dengan mengangkat budaya sunda di Jawa Barat. "Kalau bukan kita yang notabene warga Jawa Barat yang menjaga dan melestarikan budaya kita lalu siapa lagi," imbuh dia.

Sementara itu, Perwakilan ECB Erlan Suwardana mengatakan, ECB lahir sekitar tahun 2017, di mana saat itu banyak seniman punya kemampuan musik tapi tidak mampu show up. Sehingga ECB dibuat untuk mengakomodir. Setidaknya ada 40 kolompok yang gabung di komunitas ini.

"Saya bersyukur kali ini bisa mengangkat potensi lokal sunda di NJP. Semoga bisa menjadi awalan yang baik bagi seni kita. Bahwa sunda tidak ketinggalan. Banyak potensi yang harus diangkat, dari semua sisi, baik sejarah, karya, dan lainnya yang sangat luar biasa," kata dia.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content