Misteri Pembobol Gudang Emas Majapahit dan Siasat Hayam Wuruk Menjaga Istana
Rabu, 24 November 2021 - 05:12 WIB
"Saat dicek Gajah Nggon, ternyata di dalam Kedaton hanya ada Prabu Hayam Wuruk. Tidak ada pencuri. Selang dua tahun kemudian tepatnya 1389, Prabu Hayam Wuruk mangkat. Sejak itu, kabut putih selalu menyelimuti ibu kota kerajaan sampai saat ini. Mitosnya kabut itu adalah cara Hayam Wuruk melindungi Majapahit," terangnya.
Kekayaan yang dimiliki Majapahit bahkan sempat dipamer kepada para tamu istana, salah satunya kepada kerajaan dari Tirai Bambu, China saat dijamu di Kolam Segaran yang juga menjadi tempat berwisata bagi petinggi Kerajaan Majapahit.
Dikisahkan, Kolam Segaran menjadi tempat pamer kekayaan. ”Cerita itu sudah melekat. Ada cerita gemerlap di baliknya,” ucap Anam Anis, pemerhati Majapahit dari Gotrah Wilwatikta.
Dikisahkan pula, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, digelar pesta penyambutan duta dari China yang merupakan angkatan perang Tar Tar. Saat itu, raja menyambut tamu dengan hidangan mewah.
Tak hanya itu, peralatan makan dalam pesta ini juga terbuat dari emas menunjukkan bahwa Majapahit adalah kerajaan yang kaya raya. ”Usai perjamuan, piring, gelas dan perkakas lainnya yang terbuat dari emas itu, langsung dibuang ke kolam,” ujar Anam Anis.
Cerita rakyat itu menegaskan bahwa petinggi Kerajaan Majapahit cukup cerdik dalam berpolitik. Aksi membuang perkakas makan yang terbuat dari emas itu mengisyaratkan bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang kaya raya. Politik cerdik juga ditunjukkan dalam kisah lanjutannya.
Usaha membuang perkakas mewah tersebut ternyata mereka ambil kembali dengan memasang jaring di bagian bawah kolam. ”Secara turun temurun kisah ini diingat dan menjadi kisah unik di balik sejarah Kolam Segaran,” paparnya.
Kisah ini, memang menjadi kejadian yang tak tertulis dalam catatan sejarah. Hanya saja, Anis meyakini jika cerita itu bersumber dari masyarakat kuno saat itu dan hingga kini diyakini masyarakat sekitar.
Kekayaan yang dimiliki Majapahit bahkan sempat dipamer kepada para tamu istana, salah satunya kepada kerajaan dari Tirai Bambu, China saat dijamu di Kolam Segaran yang juga menjadi tempat berwisata bagi petinggi Kerajaan Majapahit.
Baca Juga
Dikisahkan, Kolam Segaran menjadi tempat pamer kekayaan. ”Cerita itu sudah melekat. Ada cerita gemerlap di baliknya,” ucap Anam Anis, pemerhati Majapahit dari Gotrah Wilwatikta.
Dikisahkan pula, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk, digelar pesta penyambutan duta dari China yang merupakan angkatan perang Tar Tar. Saat itu, raja menyambut tamu dengan hidangan mewah.
Tak hanya itu, peralatan makan dalam pesta ini juga terbuat dari emas menunjukkan bahwa Majapahit adalah kerajaan yang kaya raya. ”Usai perjamuan, piring, gelas dan perkakas lainnya yang terbuat dari emas itu, langsung dibuang ke kolam,” ujar Anam Anis.
Cerita rakyat itu menegaskan bahwa petinggi Kerajaan Majapahit cukup cerdik dalam berpolitik. Aksi membuang perkakas makan yang terbuat dari emas itu mengisyaratkan bahwa Kerajaan Majapahit adalah kerajaan yang kaya raya. Politik cerdik juga ditunjukkan dalam kisah lanjutannya.
Usaha membuang perkakas mewah tersebut ternyata mereka ambil kembali dengan memasang jaring di bagian bawah kolam. ”Secara turun temurun kisah ini diingat dan menjadi kisah unik di balik sejarah Kolam Segaran,” paparnya.
Kisah ini, memang menjadi kejadian yang tak tertulis dalam catatan sejarah. Hanya saja, Anis meyakini jika cerita itu bersumber dari masyarakat kuno saat itu dan hingga kini diyakini masyarakat sekitar.
tulis komentar anda