Industri Kelapa Sawit Bantu Ekonomi Masyarakat Sekitar
Kamis, 11 November 2021 - 19:37 WIB
BANGGAI - 10 tahun lebih bekerja di perkebunan kelapa sawit. Abidin (52), telah merasakan dampak kebaikan. Ekonomi keluarganya terbantu setelah dirinya menjadi petani plasma di perkebunan sawit PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS), Banggai, Sulteng.
Menurutnya, dirinya sangat terbantu dengan adanya sistem mitra plasma yang di jalankan oleh perusahaan setempat.
"Semua orang dapat melihat fakta dan kenyataan daerah yang ada sawit binaan PT. Kurnia Luwuk Sejati, pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan perekonomian masyarakat sangat pesat," kata dia, Kamis (11/11/2021).
Ada ribuan petani yang bermitra menjadi petani plasma di perusahaan, komitmen serta aturan dalam perjanjian dijalankan dengan baik.
"Kami bermitra dengan sangat baik, para petani hanya menyiapkan lahan, selebihnya mulai bibit, pupuk diberikan perusahaan. Saya rasa perusahaan telah manjalankan fungsi serta kewajibannya dengan sangat professonal," ungkap Abidin yang juga Sekertaris Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) untuk petani plasma di PT KLS.
Di sisi lain pihak perusahaan tetap menaati semua regulasi pemerintah, mulai dari aturan tentang pemanfaatan lahan HGU (Hak Guna Usaha) dan plasma.
"Sebab kelengkapan dokumen hukum tentang legalitas kepemilikan lahan selalu menjadi perhatian perusahaan, ini dilakukan agar mencegah hal-hal yang bisa merugikan baik itu untuk perusahaan maupun untuk petani itu sendiri," kata Legal corporate PT KLS, Albertus Lutter SH.CTL. Baca: COVID-19 Kian Melandai, Wisata Jalan Tunjungan Surabaya Kembali Dihidupkan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berupaya betul menggenjot produksi CPO (crude palm oil) dalam negeri untuk menggantikan bahan bakar fosil, dengan memberikan nilai tambah pada CPO Indonesia melalui Biodisel, karena bisa menghemat devisa Negara.
Pemerintah setidaknya mencatat penghematan devisa sebesar Rp 38 triliun di tahun 2020. Dan diperkirakan kembali akan menghemat devisa sebesar Rp 56 triliun di tahun 2021. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik Biodisel PT. Johnlin Group di Kalimantan Selatan, pada 21 Oktober 2021 yang lalu. Baca Juga: Antisipasi Bencana, DPRD Salatiga Setujui Pembentukan BPBD.
Menurutnya, dirinya sangat terbantu dengan adanya sistem mitra plasma yang di jalankan oleh perusahaan setempat.
"Semua orang dapat melihat fakta dan kenyataan daerah yang ada sawit binaan PT. Kurnia Luwuk Sejati, pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan perekonomian masyarakat sangat pesat," kata dia, Kamis (11/11/2021).
Ada ribuan petani yang bermitra menjadi petani plasma di perusahaan, komitmen serta aturan dalam perjanjian dijalankan dengan baik.
"Kami bermitra dengan sangat baik, para petani hanya menyiapkan lahan, selebihnya mulai bibit, pupuk diberikan perusahaan. Saya rasa perusahaan telah manjalankan fungsi serta kewajibannya dengan sangat professonal," ungkap Abidin yang juga Sekertaris Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) untuk petani plasma di PT KLS.
Di sisi lain pihak perusahaan tetap menaati semua regulasi pemerintah, mulai dari aturan tentang pemanfaatan lahan HGU (Hak Guna Usaha) dan plasma.
"Sebab kelengkapan dokumen hukum tentang legalitas kepemilikan lahan selalu menjadi perhatian perusahaan, ini dilakukan agar mencegah hal-hal yang bisa merugikan baik itu untuk perusahaan maupun untuk petani itu sendiri," kata Legal corporate PT KLS, Albertus Lutter SH.CTL. Baca: COVID-19 Kian Melandai, Wisata Jalan Tunjungan Surabaya Kembali Dihidupkan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berupaya betul menggenjot produksi CPO (crude palm oil) dalam negeri untuk menggantikan bahan bakar fosil, dengan memberikan nilai tambah pada CPO Indonesia melalui Biodisel, karena bisa menghemat devisa Negara.
Pemerintah setidaknya mencatat penghematan devisa sebesar Rp 38 triliun di tahun 2020. Dan diperkirakan kembali akan menghemat devisa sebesar Rp 56 triliun di tahun 2021. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik Biodisel PT. Johnlin Group di Kalimantan Selatan, pada 21 Oktober 2021 yang lalu. Baca Juga: Antisipasi Bencana, DPRD Salatiga Setujui Pembentukan BPBD.
(nag)
tulis komentar anda