Keelokan Desa Wisata Bilebante dan Sesaot di Pulau Lombok
Jum'at, 05 November 2021 - 15:19 WIB
Inovasi Masyarakat Desa Wisata Bilebante
Meski pandemi menghantam, Desa wisata Bilebante tak mau menyerah. Inovasi dan pengembangan terus dilakukan untuk menggerakan ekonomi masyarakat disana. Salah satunya lewat inovasi kuliner yang bernama singkoling, yakni keripik lezat yang berbahan dasar dari kolangkaling dan singkong. Nggak kebayangkan, kolangkaling yang biasanya jadi menu berbuka puasa, disulap jadi keripik gurih nan lezat. Tak hanya singkoling, inovasi kuliner menarik lainnya di DesaWisata Bilebante yakni, dodol rumput laut.
Desa Wisata Bilebante memang bukan desa pesisir, sebab tak ada rumput laut yang tumbuh disana, jadi rumput lautnya sendiri didatangkan dari Sumbawa. Nah, jika Anda berkunjung ke Desa Wisata Bilebante jangan lupa ya jadikan kuliner tersebut menjadi oleh-oleh untuk keluarga tercinta di rumah.
Kreatifitas lainnya di Desa Wisata Bilebante tak berhenti di situ saja, warga pun berinovasi dengan membuat jamu. Salah satunya minuman yang bernama lemongrass tea. Rasa dari minuman ini sangat menyegarkan dan memiliki rasa asam sedikit. Nah, minuman satu ini juga bisa lho Anda bawa untuk dijadikan oleh-oleh khas Desa wisata Bilebante Lombok.
Desa Bilebante sendiri masyarakatnya terdiri dari 80 persen muslim dan 20 persen Hindu. Disana, mereka hidup dengan Guyub dan damai. Adat dan istiadatnya diwariskan dengan sangat baik. Salah satu contoh, setiap harinya anak-anak dan remaja disana rutin latihan music dan menari.
Lain cerita untuk para ibu-ibu di Desa Bilebante. Disana mereka juga mengembangkan kreatifitas mereka lewat menganyam. Seperti membuat Ingkeyakni tempat sesajen untuk sembah yang umat Hindu.
Tak kalah menakjubkan, destinasi berikutnya, masih dengan suasana alam yang indah dan sejuk. Yakni, Desa Sesaot yang jaraknya dari Mataram sekitar 27 Km.
Desa yang sudah dinobatkan sebagai Desa berkelanjutan oleh Kemenparekraf ini juga sudah mengantongi sertifikat CHSE. Desa Sesaot juga adalah pilihan tepat bagi Anda yang suka dengan destinasi alam dan air, karena keduanya menjadi andalan desa ini. Tak hanya itu saja, desa ini juga memiliki hutan Lindung yang dijaga dengan baik lho.
Lokasinya sendiri berada di kaki Gunung Rinjani. Tidak heran jika Sesaot dilimpahi dengan sumber air yang melimpah. Ya, usai menikmati keelokan hutan lindung, Anda juga bisa menikmati mata air yang ada disana. Ada sekitar 96 mata air yang sudah terindentifikasi disana dan Anda bisa langsung mencoba berendam di air yang dingin dan menyegarkan. Mau yang lebih seru?Anda bisajuga menikmati olahraga air di perairanirigasi.
Jika perut mulai terasa lapar, Anda juga bisa mencicipi kuliner khas dari Sesaot yakni sate bulayak yang lezat. Nama bulayak sendiri sebetulnya bukanlah nama satenya, melainkan lontong yang dibalut dengan daun nira. Bahan dasar satenya sendiri berasal dari campuran daging ayam, sapi dan jeroan sapi. Wah buat pecinta kuliner tentu jangan ketinggalan ya untuk mencicipi sajian satu ini.
Meski pandemi menghantam, Desa wisata Bilebante tak mau menyerah. Inovasi dan pengembangan terus dilakukan untuk menggerakan ekonomi masyarakat disana. Salah satunya lewat inovasi kuliner yang bernama singkoling, yakni keripik lezat yang berbahan dasar dari kolangkaling dan singkong. Nggak kebayangkan, kolangkaling yang biasanya jadi menu berbuka puasa, disulap jadi keripik gurih nan lezat. Tak hanya singkoling, inovasi kuliner menarik lainnya di DesaWisata Bilebante yakni, dodol rumput laut.
Desa Wisata Bilebante memang bukan desa pesisir, sebab tak ada rumput laut yang tumbuh disana, jadi rumput lautnya sendiri didatangkan dari Sumbawa. Nah, jika Anda berkunjung ke Desa Wisata Bilebante jangan lupa ya jadikan kuliner tersebut menjadi oleh-oleh untuk keluarga tercinta di rumah.
Kreatifitas lainnya di Desa Wisata Bilebante tak berhenti di situ saja, warga pun berinovasi dengan membuat jamu. Salah satunya minuman yang bernama lemongrass tea. Rasa dari minuman ini sangat menyegarkan dan memiliki rasa asam sedikit. Nah, minuman satu ini juga bisa lho Anda bawa untuk dijadikan oleh-oleh khas Desa wisata Bilebante Lombok.
Desa Bilebante sendiri masyarakatnya terdiri dari 80 persen muslim dan 20 persen Hindu. Disana, mereka hidup dengan Guyub dan damai. Adat dan istiadatnya diwariskan dengan sangat baik. Salah satu contoh, setiap harinya anak-anak dan remaja disana rutin latihan music dan menari.
Lain cerita untuk para ibu-ibu di Desa Bilebante. Disana mereka juga mengembangkan kreatifitas mereka lewat menganyam. Seperti membuat Ingkeyakni tempat sesajen untuk sembah yang umat Hindu.
Tak kalah menakjubkan, destinasi berikutnya, masih dengan suasana alam yang indah dan sejuk. Yakni, Desa Sesaot yang jaraknya dari Mataram sekitar 27 Km.
Desa yang sudah dinobatkan sebagai Desa berkelanjutan oleh Kemenparekraf ini juga sudah mengantongi sertifikat CHSE. Desa Sesaot juga adalah pilihan tepat bagi Anda yang suka dengan destinasi alam dan air, karena keduanya menjadi andalan desa ini. Tak hanya itu saja, desa ini juga memiliki hutan Lindung yang dijaga dengan baik lho.
Lokasinya sendiri berada di kaki Gunung Rinjani. Tidak heran jika Sesaot dilimpahi dengan sumber air yang melimpah. Ya, usai menikmati keelokan hutan lindung, Anda juga bisa menikmati mata air yang ada disana. Ada sekitar 96 mata air yang sudah terindentifikasi disana dan Anda bisa langsung mencoba berendam di air yang dingin dan menyegarkan. Mau yang lebih seru?Anda bisajuga menikmati olahraga air di perairanirigasi.
Jika perut mulai terasa lapar, Anda juga bisa mencicipi kuliner khas dari Sesaot yakni sate bulayak yang lezat. Nama bulayak sendiri sebetulnya bukanlah nama satenya, melainkan lontong yang dibalut dengan daun nira. Bahan dasar satenya sendiri berasal dari campuran daging ayam, sapi dan jeroan sapi. Wah buat pecinta kuliner tentu jangan ketinggalan ya untuk mencicipi sajian satu ini.
tulis komentar anda