Brutal! Tak Punya Tiket Kapal, Rombongan Mahasiswa Peserta Muktamar XIX IMM Ngamuk di Pelabuhan
Selasa, 26 Oktober 2021 - 16:22 WIB
BAUBAU - Kerusuhan terjadi di Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (25/10/2021) malam. Aksi brutal ini dipicu oleh rombongan mahasiswa yang tidak memiliki tiket, dan memaksa masuk untuk naik kapal.
Aksi brutal para mahasiswa yang baru mengikuti Muktamar XIX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kendari tersebut, terekam video amatir. Dalam video tersebut, terlihat puluhan mahasiswa mengamuk dan memaksa masuk terminal Pelabuhan Murhum.
Petugas yang berjaga di pintu Terminal Pelabuhan Murhum, tidak bergeming meskipun para mahasiswa tersebut menggelar orasi dan mencoba merusak sejumlah fasilitas yang ada di depan pintu masuk terminal pelabuhan.
Salah seorang mahasiswa peserta Muktamar XIX IMM, Muh. Kadafi Borut mengaku, banyak mahasiswa telah kehabisan uang untuk pulang kampung ke Ambon. "Mereka harus diberangkatkan, karena sudah tidak punya biaya lagi dan tidak mungkin tinggal di Baubau," tuturnya.
Dia menambahkan, saat proses negoisasi banyak halangan-halangan dari petugas di pintu masuk pelabuhan, sementara kapalnya sudah berangkat. Kondisi inilah yang memicu para mahasiswa mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas.
Para mahasiswa yang hendak pulang ke Ambon, usai mengikuti Muktamar XIX IMM tersebut, tidak memiliki tiket kapal. Mereka hanya memiliki surat swab antigen saja. Perwakilan dari Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Patrick Pardede juga membenarkan bahwa para mahasiswa tersebut tidak memiliki tiket kapal.
"Tadi para mahasiswa minta difasilitas untuk naik kapal tujuan Baubau-Ambon. Tetapi, mereka tidak memiliki tiket. Kami memiliki prosedur yang naik kapal hanya yang memiliki tiket, dan sudah menjalani swab antigen," ujar Patrick Pardede.
Akibat kerusuhan di pintu masuk terminal Pelabuhan Murhum Baubau tersebut, sejumlah fasilitas pelabuhan rusak, dan puluhan mahasiswa ini akhirnya batal berlayar ke Ambon. Satu mahasiswa pingsan akibat berdesakan saat kerusuhan terjadi.
Aksi brutal para mahasiswa yang baru mengikuti Muktamar XIX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Kendari tersebut, terekam video amatir. Dalam video tersebut, terlihat puluhan mahasiswa mengamuk dan memaksa masuk terminal Pelabuhan Murhum.
Petugas yang berjaga di pintu Terminal Pelabuhan Murhum, tidak bergeming meskipun para mahasiswa tersebut menggelar orasi dan mencoba merusak sejumlah fasilitas yang ada di depan pintu masuk terminal pelabuhan.
Baca Juga
Salah seorang mahasiswa peserta Muktamar XIX IMM, Muh. Kadafi Borut mengaku, banyak mahasiswa telah kehabisan uang untuk pulang kampung ke Ambon. "Mereka harus diberangkatkan, karena sudah tidak punya biaya lagi dan tidak mungkin tinggal di Baubau," tuturnya.
Dia menambahkan, saat proses negoisasi banyak halangan-halangan dari petugas di pintu masuk pelabuhan, sementara kapalnya sudah berangkat. Kondisi inilah yang memicu para mahasiswa mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas.
Para mahasiswa yang hendak pulang ke Ambon, usai mengikuti Muktamar XIX IMM tersebut, tidak memiliki tiket kapal. Mereka hanya memiliki surat swab antigen saja. Perwakilan dari Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Patrick Pardede juga membenarkan bahwa para mahasiswa tersebut tidak memiliki tiket kapal.
Baca Juga
"Tadi para mahasiswa minta difasilitas untuk naik kapal tujuan Baubau-Ambon. Tetapi, mereka tidak memiliki tiket. Kami memiliki prosedur yang naik kapal hanya yang memiliki tiket, dan sudah menjalani swab antigen," ujar Patrick Pardede.
Akibat kerusuhan di pintu masuk terminal Pelabuhan Murhum Baubau tersebut, sejumlah fasilitas pelabuhan rusak, dan puluhan mahasiswa ini akhirnya batal berlayar ke Ambon. Satu mahasiswa pingsan akibat berdesakan saat kerusuhan terjadi.
(eyt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda