Kecewa dengan Impor Obat dan Vitamin, Sandi Uno Belajar Bikin Jamu
Senin, 01 Juni 2020 - 18:59 WIB
JAKARTA - Sandiaga Salahudin Uno aka Sandi Uno mengaku kecewa melihat Indonesia masih impor obat-obatan, termasuk vitamin. Padahal menurutnya jamu tidak kalah baik khasiatnya dengan produk impor .
"Kok kita nggak pernah belajar dari bisnis, kita kayak nggak mampu ciptakan solusi. Masa vitamin aja impor. Kenapa nggak kembangkan industri jamu?" kata Sandi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Dia menjelaskan jamu adalah antibiotik dan antioksidan alami yang terbaik. Bukan itu saja, bahan-bahan jamu pun tersebar luas dan mudah didapatkan di Indonesia, mulai dari temulawak sampai kunyit. ( Baca:Kasus Surabaya Menunjukkan, Anak dan Balita Rentan Terpapar Corona )
"Kita ada temulawak, jahe, kunyit, ini saya kemarin belajar bikin jamu. Nah jamu ini the best antibiotik dan antioksidan di alam Indonesia sendiri. Kenapa nggak kita riset bagus, dan kita buat sendiri," katanya.
Sandi meyakini industri jamu bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional. Jamu merupakan bagian dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa. Pengembangan industri jamu akan berdampak signifikan pada ekonomi lokal ketimbang suplemen atau vitamin pabrikan yang sebagian masih harus diimpor
.
Jamu diyakini bisa dikembangkan menjadi produk andalan ekonomi nasional yang dapat diekspor ke berbagai negara. Mantan Calon Wakil Presiden 2019 ini memprediksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan mengalami lonjakan omzet dengan berbisnis jamu.
Dia bahkan mencontohkan seorang kolega UMKM yang omzet empon-emponnya melonjak dari biasanya Rp20 juta per bulan menjadi Rp100 juta saat pandemi. ”Kemudian saya kenal Pak Budi, pengusaha susu jahe di Jakarta Selatan, omzetnya juga naik 3-4 kali lipat,” jelasnya.
"Kok kita nggak pernah belajar dari bisnis, kita kayak nggak mampu ciptakan solusi. Masa vitamin aja impor. Kenapa nggak kembangkan industri jamu?" kata Sandi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (1/6/2020).
Dia menjelaskan jamu adalah antibiotik dan antioksidan alami yang terbaik. Bukan itu saja, bahan-bahan jamu pun tersebar luas dan mudah didapatkan di Indonesia, mulai dari temulawak sampai kunyit. ( Baca:Kasus Surabaya Menunjukkan, Anak dan Balita Rentan Terpapar Corona )
"Kita ada temulawak, jahe, kunyit, ini saya kemarin belajar bikin jamu. Nah jamu ini the best antibiotik dan antioksidan di alam Indonesia sendiri. Kenapa nggak kita riset bagus, dan kita buat sendiri," katanya.
Sandi meyakini industri jamu bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi nasional. Jamu merupakan bagian dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa. Pengembangan industri jamu akan berdampak signifikan pada ekonomi lokal ketimbang suplemen atau vitamin pabrikan yang sebagian masih harus diimpor
.
Jamu diyakini bisa dikembangkan menjadi produk andalan ekonomi nasional yang dapat diekspor ke berbagai negara. Mantan Calon Wakil Presiden 2019 ini memprediksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan mengalami lonjakan omzet dengan berbisnis jamu.
Dia bahkan mencontohkan seorang kolega UMKM yang omzet empon-emponnya melonjak dari biasanya Rp20 juta per bulan menjadi Rp100 juta saat pandemi. ”Kemudian saya kenal Pak Budi, pengusaha susu jahe di Jakarta Selatan, omzetnya juga naik 3-4 kali lipat,” jelasnya.
(ihs)
tulis komentar anda