Masih Zona Merah, Prana Putra: Lubuklinggau Menuju New Normal
Senin, 01 Juni 2020 - 08:45 WIB
LUBUKLINGGAU - Kota Lubuklinggau salah satu kota yang belum ditetapkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat untuk melaksanakan new normal karena masih berstatus zona merah. Namun segala persiapan untuk menuju new normal terus digiatkan oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Ketua gugus tugas COVID-19 Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe mengatakan, daerah-daerah yang dirilis untuk melaksanakan ‘New Normal’ merupakan daerah yang penyebarannya masih rendah atau zona hijau. (Baca juga: Update Covid-19 Sumsel: 982 Positif, 203 Sembuh, dan 34 Meninggal )
"Memang saat ini kalau new normal untuk Kota Lubuklinggau memang belum karena Lubuklinggau baru road to new normal yang berarti segala sesuatu dilakukam secara bertahap. Jadi sah-sah saja kita belum diberi izin untuk ‘New Normal’ karena kita masih road new normal semua masih dipersiapkan,” kata Nanan, Senin (01/06/2020)
Dikatakan Nanan, saat ini pihaknya terus mempersiapkan mulai dari masyarakat yang harus bisa tertib mematuhi semua anjuran pemerintah, memakai masker, kesiapan tempat pelayanan umum sesuai tatanan protokol kesehatan dan lainnya.
Terlebih lagi semua unsur mulai dari kesiapan tenaga medis, kesiapan rumah sakit, rumah sehat, TNI dan Polri yang tidak ada hentinya melaksanakan tugasnya di lapangan agar Kota Lubuklinggau dapat menjadi zona hijau dan memutuskan mata rantai COVID-19 dengan cepat.
“Kita tidak bisa sekonyong-konyong normal. Semua memang masih terus disiapkan, termasuk tatanan medis kita apakah siap kalau terjadi pandemi kedua dan lainnya,” kata Nanan. (Baca juga: Kota Palembang dan Lubuklinggau Tak Masuk Daftar New Normal )
Itu semua, lanjutnya, tidak lepas dari dukungan lapisan masyarakat Kota Lubuklinggau untuk menunju tatanan kehidupan baru yang lebih mengutamakan kesehatan dalam semua aktivitas.
“Bagaimana daerah mau new normal kalau masih banyak masyarakatnya belum terbiasa memakai masker dan tempat-tempat pelayanan publiknya belum ada penerapan protokol kesehatannya. Apalagi penanganan kasus coronanya juga belum siap dengan dukungan sarana dan prasarana medisnya," ujarnya.
Dia menegaskan, yang paling utama menuju tatanan hidup new normal bahwa masyarakat dapat tertib melaksanakan semua anjuran pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan. (Baca juga: Mendekati New Normal, Pasien Positif Malah Bertambah 700 Orang )
“Kita sudah memulai dengan membuka lebih awal rumah-rumah ibadah dengan harapan jamaah-jamaah dan rumah ibadah itu bisa menjadi contoh untuk masyarakat yang lain tentang tertibnya protokol kesehatan,” ungkapnya.
Ketua gugus tugas COVID-19 Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe mengatakan, daerah-daerah yang dirilis untuk melaksanakan ‘New Normal’ merupakan daerah yang penyebarannya masih rendah atau zona hijau. (Baca juga: Update Covid-19 Sumsel: 982 Positif, 203 Sembuh, dan 34 Meninggal )
"Memang saat ini kalau new normal untuk Kota Lubuklinggau memang belum karena Lubuklinggau baru road to new normal yang berarti segala sesuatu dilakukam secara bertahap. Jadi sah-sah saja kita belum diberi izin untuk ‘New Normal’ karena kita masih road new normal semua masih dipersiapkan,” kata Nanan, Senin (01/06/2020)
Dikatakan Nanan, saat ini pihaknya terus mempersiapkan mulai dari masyarakat yang harus bisa tertib mematuhi semua anjuran pemerintah, memakai masker, kesiapan tempat pelayanan umum sesuai tatanan protokol kesehatan dan lainnya.
Terlebih lagi semua unsur mulai dari kesiapan tenaga medis, kesiapan rumah sakit, rumah sehat, TNI dan Polri yang tidak ada hentinya melaksanakan tugasnya di lapangan agar Kota Lubuklinggau dapat menjadi zona hijau dan memutuskan mata rantai COVID-19 dengan cepat.
“Kita tidak bisa sekonyong-konyong normal. Semua memang masih terus disiapkan, termasuk tatanan medis kita apakah siap kalau terjadi pandemi kedua dan lainnya,” kata Nanan. (Baca juga: Kota Palembang dan Lubuklinggau Tak Masuk Daftar New Normal )
Itu semua, lanjutnya, tidak lepas dari dukungan lapisan masyarakat Kota Lubuklinggau untuk menunju tatanan kehidupan baru yang lebih mengutamakan kesehatan dalam semua aktivitas.
“Bagaimana daerah mau new normal kalau masih banyak masyarakatnya belum terbiasa memakai masker dan tempat-tempat pelayanan publiknya belum ada penerapan protokol kesehatannya. Apalagi penanganan kasus coronanya juga belum siap dengan dukungan sarana dan prasarana medisnya," ujarnya.
Dia menegaskan, yang paling utama menuju tatanan hidup new normal bahwa masyarakat dapat tertib melaksanakan semua anjuran pemerintah dengan mematuhi protokol kesehatan. (Baca juga: Mendekati New Normal, Pasien Positif Malah Bertambah 700 Orang )
“Kita sudah memulai dengan membuka lebih awal rumah-rumah ibadah dengan harapan jamaah-jamaah dan rumah ibadah itu bisa menjadi contoh untuk masyarakat yang lain tentang tertibnya protokol kesehatan,” ungkapnya.
(don)
tulis komentar anda