Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda
Senin, 20 Juni 2022 - 07:36 WIB
Majapahit kembali menyerang Samudra Pasai dengan dipimpin langsung oleh Gajah Mada. Saat penyerangan kedua Majapahit melakukannya dari dua arah, darat dan laut. Tragisnya saat terjadi penyerangan tersebut, tengah terjadi goncangan di Samudra Pasai karena adanya pemberontakan dan perebutan kekuasaan.
Meski pasukan Samudra Pasai berhasil memukul mundur pasukan darat Majapahit, namun pasukan laut Majapahit berhasil masuk ke kota Pasai dan menguasainya.
Ambisi Dalam Perang Bubat
Posisi Kerajaan Sunda cukup unik bagi Majapahit. Sunda merupakan kerajaan sendiri, bebas merdeka, namun dalam pulau yang sama dengan Majapahit yakni, Jawadwipa.
Selain itu, tidak ada alasan untuk memerangi Kerajaan Sunda karena kedua kerajaan selama ini berhubungan cukup baik. Ditambah pernyataan dalam prasasti raja Sri Jayabhupati apada abad 11 ditemukan di Sukabumi.
Ada tafsiran mirip gelaran dengan Raja Airlangga, Jayabhuapti 'Haji ri Sunda' (Raja Sunda) sebenarnya masih ada hubungan darah dengan raja-raja di wilayah Jatim pada massanya.
Jadi, raja-raja Jayabhupati masih berkerabat dengan para penguasa di Jatim pada jaman itu. Namun di mata Gajah Mada kedudukan Sunda yang merdeka mengganggu pembuktian sumpahnya.
Sketsa wajah Gajah Mada, didasari dari gambaran lama oleh M Yamin. Foto/Wikipedia
Tapi, Gajah Mada sadar tidak ada alasan untuk memusuhi Kerajaan Sunda. Apalagi, hubungan kedua kerajaan cukup baik. Hanya yang mengganjal hati Gajah Mada, Sunda tidak pernah mengakui kekuasaan Majapahit.
Meski pasukan Samudra Pasai berhasil memukul mundur pasukan darat Majapahit, namun pasukan laut Majapahit berhasil masuk ke kota Pasai dan menguasainya.
Ambisi Dalam Perang Bubat
Posisi Kerajaan Sunda cukup unik bagi Majapahit. Sunda merupakan kerajaan sendiri, bebas merdeka, namun dalam pulau yang sama dengan Majapahit yakni, Jawadwipa.
Selain itu, tidak ada alasan untuk memerangi Kerajaan Sunda karena kedua kerajaan selama ini berhubungan cukup baik. Ditambah pernyataan dalam prasasti raja Sri Jayabhupati apada abad 11 ditemukan di Sukabumi.
Ada tafsiran mirip gelaran dengan Raja Airlangga, Jayabhuapti 'Haji ri Sunda' (Raja Sunda) sebenarnya masih ada hubungan darah dengan raja-raja di wilayah Jatim pada massanya.
Jadi, raja-raja Jayabhupati masih berkerabat dengan para penguasa di Jatim pada jaman itu. Namun di mata Gajah Mada kedudukan Sunda yang merdeka mengganggu pembuktian sumpahnya.
Sketsa wajah Gajah Mada, didasari dari gambaran lama oleh M Yamin. Foto/Wikipedia
Tapi, Gajah Mada sadar tidak ada alasan untuk memusuhi Kerajaan Sunda. Apalagi, hubungan kedua kerajaan cukup baik. Hanya yang mengganjal hati Gajah Mada, Sunda tidak pernah mengakui kekuasaan Majapahit.
tulis komentar anda