Kerangka Homo Sapiens Berusia 7.200 Tahun Ditemukan di Leang Panninge
Selasa, 31 Agustus 2021 - 18:46 WIB
"Secara morfologi gua itu memungkinkan untuk dihuni. Guanya sangat besar dan ada kemungkinan Leang Panninge dijadikan sebagai area bermukim di masa lalu," sebutnya.
Kepala BPCB Sulsel, Laode Muhammad Aksa mengatakan, setelah penemuan itu BPCB Sulsel telah berkomunikasi dengan tim penemu kerangka itu dan menyampaikan pentingnya Leang Panninge untuk dilindungi.
"Jadi langkah awal di tahun 2019 kita telah menugaskan juru pelihara untuk menjaga pelestaraian maupun pengamanannya. Dan di tahun 2020 BPCB sudah melakukan zonasi untuk lahan yang dilindungi. Karena banyak juga kebun masyarakat dan kebutuhan wista di sekitar Leang Panning ," katanya.
Dia juga mengatakan, kalau Pemda Maros melalui Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) sudah menetapkan sebagau situs cagar budaya.
"Artinya Leang Panninge ini lengkap sudah untuk pelestarian. Karena sudah punya status hukum. Terutama sudah ada penetapan Bupati Maros sebagai situs cagar budaya. Itu yang paling penting sehingga kita bisa lestarikan," paparnya.
Kepala BPCB Sulsel, Laode Muhammad Aksa mengatakan, setelah penemuan itu BPCB Sulsel telah berkomunikasi dengan tim penemu kerangka itu dan menyampaikan pentingnya Leang Panninge untuk dilindungi.
"Jadi langkah awal di tahun 2019 kita telah menugaskan juru pelihara untuk menjaga pelestaraian maupun pengamanannya. Dan di tahun 2020 BPCB sudah melakukan zonasi untuk lahan yang dilindungi. Karena banyak juga kebun masyarakat dan kebutuhan wista di sekitar Leang Panning ," katanya.
Dia juga mengatakan, kalau Pemda Maros melalui Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) sudah menetapkan sebagau situs cagar budaya.
"Artinya Leang Panninge ini lengkap sudah untuk pelestarian. Karena sudah punya status hukum. Terutama sudah ada penetapan Bupati Maros sebagai situs cagar budaya. Itu yang paling penting sehingga kita bisa lestarikan," paparnya.
(agn)
tulis komentar anda