Nissan Lakukan Perampingan, Pabrik Perakitan di Indonesia Ditutup

Sabtu, 30 Mei 2020 - 13:10 WIB
Di kawasan ASEAN, Nissan tetap berkolaborasi dengan mitra aliansi, baik dalam berbagi sumber daya, produksi, model, dan teknologi. Selain fasilitas produksi di Indonesia, Nissan juga akan menutup pabriknya di Barcelona, Spanyol, sebagai bagian perampingan untuk efisiensi.

Nissan juga akan memangkas biaya tetap sebesar 300 miliar yen atau sekira Rp 41,17 triliun. Tak hanya itu, Nissan akan memangkas kapasitas produksi 20 persen menjadi 5,4 juta unit kendaraan per tahun.

(Baca: Lebih Dekat dengan Mobil Bersejarah Mitsubishi dan Industri Otomotif Jepang)

Ke depan, Nissan akan memfokuskan bisnis inti untuk pasar Jepang, China, dan Amerika Utara. Nissan akan merasionalisasi jajaran produk global sebesar 20 persen (dari 69 menjadi kurang dari 55 model). Artinya, akan ada pengurangan 14 model.

Nissan akan berfokus pada segmen model inti global termasuk kendaraan segmen C dan D yang disempurnakan, kendaraan listrik, dan mobil sport.

Penutupan pabrik Nissan Motor ini akan menambah persoalan baru di bidang ketenagakerjaan karena berkurangnya lapangan kerja di Indonesia. Belum ada penjelasan dari Nissan Indonesia terkait keputusan tersebut.

(Baca: Menjelang Pilkada Serentak, Gubernur Jabar Minta KPU Lebih Inovatif)

Namun, Rencana penutupan Pabrik di Indonesia sudah terendus setahun lalu jauh sebelum pandemi virus Corona. Hal itu diungkapkan khusus President Director PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi kepada SINDOnews, seperti yang disampaikan CEO Hiroto Saikawa.

“Sebagai bagian dari upaya kami untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi, kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di 8 lokasi. Dari FY20-FY21 kami akan menghentikan atau mengurangi kapasitas, di lini atau pabrik di 6 lokasi. Total pengurangan jumlah karyawan akan menjadi sekitar 12.500 orang. Tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan untuk saat ini,” tutur Isao Sekiguchi kepada SINDOnews via WhatsApp jelang akhir tahun 2019
(muh)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More