Wow! Ada Hand Sanitizer dari Lendir Bekicot, Ini Manfaatnya
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 04:57 WIB
SURABAYA - Berbagai upaya dilakukan di tengah pandemi untuk bisa menekan angka penularan COVID-19 . Salah satunya produk hand sanitizer dari lendir bekicot yang bisa memiliki peran besar dalam memutus penularan COVID-19.
Hand sanitizer dari lendir bekicot itu buatan para mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Mereka memberikan nama Liputan (Lendir Siput Hand Sanitizer) untuk produk hand sanitizer berbahan dasar lendir bekicot yang mengantarkannya lolos pendanaan PKM bidang Kewirausahaan (PKM-K).
Baca juga: Okupansi Mal di Surabaya Ternyata Masih Rendah, Ini Penyebabnya
Tim Liputan yang digawangi oleh para mahasiswa Statistika Fakultas Sains dan Teknologi tersebut terdiri atas Johanna Tania Victory, Sefanny Nur Ramadhani, Dava Setyawan Putra, Edla Putri Humaira, dan Figo Surya Ardiyanto
Ketua Tim Liputan, Johanna Tania Victory menuturkan, pandemi COVID-19 memunculkan ide bagi tim untuk menciptakan produk hand sanitizer Liputan berbahan alami dan ramah lingkungan. Produk tersebut dibuat dengan lendir bekicot yang memiliki kandungan utama sebagai antiseptik.
“Antiseptik selain sebagai penyanitasi tangan, juga berguna untuk menyembuhkan luka dan merawat kulit kering. Manfaat lain dari Liputan adalah sebagai produk anti-virus, anti-bakteri, dan spektrum antibiotik,” katanya.
Baca juga: Ditemukan Tewas Tergantung, Dibalik Daster Wanita Blitar Ditemukan Surat Wasiat
Ia melanjutkan, bahan dasar Liputan adalah lendir bekicot dengan campuran ekstrak daun sirih dan tambahan aroma alami yaitu lemon, jeruk, cengkeh, dan bubuk kayu manis. Dengan pembuatan produk itu, diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat akan sifat bekicot yang dikenal sebagai hewan yang menjijikkan.
“Kami ingin menciptakan suatu inovasi terbaru dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan maksud utama demi menciptakan bangsa Indonesia yang kritis, maju, dan sejahtera,” ungkapnya.
Hingga saat ini, proses produknya telah sampai ke tahap pemasaran dan promosi. Ke depannya Tim Liputan sudah memiliki rencana lanjutan dalam melakukan penyempurnaan produk, promosi melalui berbagai platform digital, dan mengikuti berbagai perlombaan agar produk kami makin dikenal oleh masyarakat.
“Pihak Unair dan juga organisasi di FST terutama di HIMASTA sangat mendukung akan proses dan juga pencapaian yang diraih, para dosen dan teman teman juga sangat berharap akan tercapainya kesuksesan tim kami,” jelasnya.
Tim Liputan saat ini sedang mengikuti lomba Jurnal Internasional Malaysia-Indonesia-Thailand and Symposium on Innovation and Creativity (IMITSIC 2021) yang diselenggarakan oleh UiTM Cawangan Malaysia. Hal tersebut juga merupakan salah satu bentuk strategi untuk dapat memperkenalkan produk Liputan di kancah internasional.
Hand sanitizer dari lendir bekicot itu buatan para mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Mereka memberikan nama Liputan (Lendir Siput Hand Sanitizer) untuk produk hand sanitizer berbahan dasar lendir bekicot yang mengantarkannya lolos pendanaan PKM bidang Kewirausahaan (PKM-K).
Baca juga: Okupansi Mal di Surabaya Ternyata Masih Rendah, Ini Penyebabnya
Tim Liputan yang digawangi oleh para mahasiswa Statistika Fakultas Sains dan Teknologi tersebut terdiri atas Johanna Tania Victory, Sefanny Nur Ramadhani, Dava Setyawan Putra, Edla Putri Humaira, dan Figo Surya Ardiyanto
Ketua Tim Liputan, Johanna Tania Victory menuturkan, pandemi COVID-19 memunculkan ide bagi tim untuk menciptakan produk hand sanitizer Liputan berbahan alami dan ramah lingkungan. Produk tersebut dibuat dengan lendir bekicot yang memiliki kandungan utama sebagai antiseptik.
“Antiseptik selain sebagai penyanitasi tangan, juga berguna untuk menyembuhkan luka dan merawat kulit kering. Manfaat lain dari Liputan adalah sebagai produk anti-virus, anti-bakteri, dan spektrum antibiotik,” katanya.
Baca juga: Ditemukan Tewas Tergantung, Dibalik Daster Wanita Blitar Ditemukan Surat Wasiat
Ia melanjutkan, bahan dasar Liputan adalah lendir bekicot dengan campuran ekstrak daun sirih dan tambahan aroma alami yaitu lemon, jeruk, cengkeh, dan bubuk kayu manis. Dengan pembuatan produk itu, diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat akan sifat bekicot yang dikenal sebagai hewan yang menjijikkan.
“Kami ingin menciptakan suatu inovasi terbaru dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia dengan maksud utama demi menciptakan bangsa Indonesia yang kritis, maju, dan sejahtera,” ungkapnya.
Hingga saat ini, proses produknya telah sampai ke tahap pemasaran dan promosi. Ke depannya Tim Liputan sudah memiliki rencana lanjutan dalam melakukan penyempurnaan produk, promosi melalui berbagai platform digital, dan mengikuti berbagai perlombaan agar produk kami makin dikenal oleh masyarakat.
“Pihak Unair dan juga organisasi di FST terutama di HIMASTA sangat mendukung akan proses dan juga pencapaian yang diraih, para dosen dan teman teman juga sangat berharap akan tercapainya kesuksesan tim kami,” jelasnya.
Tim Liputan saat ini sedang mengikuti lomba Jurnal Internasional Malaysia-Indonesia-Thailand and Symposium on Innovation and Creativity (IMITSIC 2021) yang diselenggarakan oleh UiTM Cawangan Malaysia. Hal tersebut juga merupakan salah satu bentuk strategi untuk dapat memperkenalkan produk Liputan di kancah internasional.
(msd)
tulis komentar anda