Perbaikan Jalan Nasional, Wabup Lutra Minta Aspirasi Masyarakat Diperhatikan
Rabu, 25 Agustus 2021 - 23:20 WIB
LUWU UTARA - Wakil Bupati Luwu Utara, Suaib Mansur meminta pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI merevisi desain atau penyesuaian perencanaan perbaikan jalan nasional di Kota Masamba.
Itu ia sampaikan dalam pertemuan bersama BBPJN VI, Selasa (24/5). Kegiatan itu juga dihadiri Kadishub Hakim Bukara, Kabid Bina Marga DPUTRPKP2 Machful Djaya, Kabid Tata Ruang dan Pertanahan DPUTRPKP2 Marzuki, Pjs Kepala Desa Radda Muh Jamin, serta perwakilan masyarakat Kota Masamba dan Desa Radda.
Baca Juga: Kementerian PUPR
Mantan Kadis PUPR ini juga menegaskan, banjir bandang yang terjadi 13 Juli 2020 lalu telah mengubah bentang alam Luwu Utara, terutama di Kota Masamba dan Desa Radda.
“Karena bentang alam yang sudah berubah diakibatkan oleh banjir bandang , perbaikan yang kita lakukan harus menyesuaikan dengan keadaan alam kita sekarang. Jadi, peninggian jalan dalam hal ini harus dilakukan, tentu berapa ketinggiannya bisa kita (masyarakat, red) beri masukan kepada pihak balai,” jelas Suaib.
Dari perencanaan awal untuk Radda pihak balai akan membangun dua jembatan konstruksi beton, satu box culvert dengan rentang 5 meter dan kedalaman 4 meter.
"Kami sudah komunikasikan dengan pihak balai terkait kedalaman pekerjaan box culvert 4 meter itu agak terlalu dalam. Tapi kita tahu bahwa pengerjaan nantinya akan melihat kondisi lapangan dan tentu akan menyesuaikan. Ini pekerjaan sipil jadi memungkinkan terjadi perubahan di lapangan. Untuk di jalan nasional yang melintasi dalam Kota Masamba, pihak balai akan melakukan revisi dengan pertimbangan aspirasi masyarakat. Jadi ketika MC0 nanti masyarakat akan dilibatkan untuk menentukan elevasi jalan,” jelas Machful.
Itu ia sampaikan dalam pertemuan bersama BBPJN VI, Selasa (24/5). Kegiatan itu juga dihadiri Kadishub Hakim Bukara, Kabid Bina Marga DPUTRPKP2 Machful Djaya, Kabid Tata Ruang dan Pertanahan DPUTRPKP2 Marzuki, Pjs Kepala Desa Radda Muh Jamin, serta perwakilan masyarakat Kota Masamba dan Desa Radda.
Baca Juga: Kementerian PUPR
Mantan Kadis PUPR ini juga menegaskan, banjir bandang yang terjadi 13 Juli 2020 lalu telah mengubah bentang alam Luwu Utara, terutama di Kota Masamba dan Desa Radda.
“Karena bentang alam yang sudah berubah diakibatkan oleh banjir bandang , perbaikan yang kita lakukan harus menyesuaikan dengan keadaan alam kita sekarang. Jadi, peninggian jalan dalam hal ini harus dilakukan, tentu berapa ketinggiannya bisa kita (masyarakat, red) beri masukan kepada pihak balai,” jelas Suaib.
Dari perencanaan awal untuk Radda pihak balai akan membangun dua jembatan konstruksi beton, satu box culvert dengan rentang 5 meter dan kedalaman 4 meter.
"Kami sudah komunikasikan dengan pihak balai terkait kedalaman pekerjaan box culvert 4 meter itu agak terlalu dalam. Tapi kita tahu bahwa pengerjaan nantinya akan melihat kondisi lapangan dan tentu akan menyesuaikan. Ini pekerjaan sipil jadi memungkinkan terjadi perubahan di lapangan. Untuk di jalan nasional yang melintasi dalam Kota Masamba, pihak balai akan melakukan revisi dengan pertimbangan aspirasi masyarakat. Jadi ketika MC0 nanti masyarakat akan dilibatkan untuk menentukan elevasi jalan,” jelas Machful.
(luq)
tulis komentar anda