Gagal Meracuni Sawunggaling, Belanda Murka dan Rakyat Surabaya Digilas

Senin, 26 Juli 2021 - 05:00 WIB
Sawunggaling. Foto/Ist.
Tidak seperti ayahnya, Adipati Jayengrana yang berhasil diracuni, dan saat tak berdaya dihabisi beramai-ramai oleh kaki tangan Kompeni Belanda. Adipati Sawunggaling lebih sulit dibunuh.



Sejak berangkat dan tiba di Kraton Kartasura, Adipati Surabaya tersebut sudah menyiapkan kewaspadaan tinggi. Ia tahu, ayahnya terbunuh karena dicurangi. Dicekoki anggur bercampur racun arsenik.



Sebelum meregang nyawa, Sawungsari (Kakak Sawunggaling lain ibu) yang turut menjadi korban dalam tragedi tersebut, menceritakan semuanya. Dalam keadaan setengah sekarat, Jayengrana dikeroyok . Tubuhnya dihujami berbagai senjata tajam hingga tewas.



Peristiwa berdarah itu berlangsung Juli 1718. Karenanya, saat menerima uluran sloki berisi anggur dari Van Hoogendorf, petinggi VOC untuk wilayah Jawa bagian Timur, Sawunggaling tidak buru-buru meneguknya.

Cerita itu kembali melintasi benaknya. Di tangannya. Sloki berisi anggur itu, hanya ia goyang-goyang. "Para hadirin sekalian. Mari kita minum bersama demi kesuksesan hidup Adipati Sawunggaling," ucap Van Hoogendorf seperti diceritakan Febricus Indri dalam kisah " Sawunggaling Sebuah Legenda Surabaya".

Di tangan orang-orang di dalam Kraton Kartasura . Semua sloki berisi minuman keras diangkat tinggi-tinggi sekaligus berseru : "Hidup Adipati Sawunggaling. Semoga sukses dan panjang umur".

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content