TPU Khusus COVID-19 di Bandung Barat Sepi Peminat, Baru Diisi 34 Jenazah
Kamis, 22 Juli 2021 - 20:37 WIB
BANDUNG BARAT - Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus COVID-19 di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sepi peminat. Hal ini disebabkan akses lokasi yang jauh, dan belum lengkapnya sarana pendukung membuat.
Warga yang kerabat atau anggota keluarganya meninggal dunia dikarenkan COVID-19, lebih memilih memakamkannya di pemakaman biasa yang jaraknya dekat dengan domisili mereka.
"Sejak digunakan setahun lalu, sampai sekarang baru ada 34 jenazah COVID-19 yang dikuburkan di sana. Warga banyak yang mengeluh aksesnya terlalu jauh," kata Camat Cipatat, Iyep Tamchur Rahmat, Kamis (22/7/2021).
Dia mengatakan, total lahan seluas 1,5 hektare tersebut sekarang masih kosong. Walaupun kasus COVID-19 akhir-akhir ini meningkat yang berimbas kepada angka kematian juga naik, tapi karena wilayah KBB luas banyak warga yang memilih memakamkan di TPU umum . Apalagi tidak ada keberatan atau penolakan dari warga di sekitarnya.
Dia mencontohkan bagi warga Cililin akses untuk ke TPU khusus COVID-19 di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, sangat jauh. Makanya warga lebih memilih memakamkan di tempatnya masing-masing, apalagi untuk yang punya kompleks makam keluarga. Sehingga lebih mudah, dekat, dan tidak sulit saat akan berziarah.
Lebih lanjut dikatakannya, faktor lain yang sangat mempengaruhi TPU tersebut masih kosong, karena sarana dan prasarana seperti lampu penerangan hingga alat pelindung diri (APD) petugas pemakaman masih belum mendukung. Sehingga proses pemakaman di sore atau malam hari tidak bisa dilakukan.
" Pemakaman ini lokasinya cukup jauh dari jalan utama dan juga masih banyak ular. Jadi terlalu berisiko bagi petugas kalau memakamkan di malam hari. Rencananya Pemda KBB mau membantu fasilitas penerangannya, APD, peti jenazah, dan kantong jenazah," sebutnya.
Warga yang kerabat atau anggota keluarganya meninggal dunia dikarenkan COVID-19, lebih memilih memakamkannya di pemakaman biasa yang jaraknya dekat dengan domisili mereka.
"Sejak digunakan setahun lalu, sampai sekarang baru ada 34 jenazah COVID-19 yang dikuburkan di sana. Warga banyak yang mengeluh aksesnya terlalu jauh," kata Camat Cipatat, Iyep Tamchur Rahmat, Kamis (22/7/2021).
Baca Juga
Dia mengatakan, total lahan seluas 1,5 hektare tersebut sekarang masih kosong. Walaupun kasus COVID-19 akhir-akhir ini meningkat yang berimbas kepada angka kematian juga naik, tapi karena wilayah KBB luas banyak warga yang memilih memakamkan di TPU umum . Apalagi tidak ada keberatan atau penolakan dari warga di sekitarnya.
Dia mencontohkan bagi warga Cililin akses untuk ke TPU khusus COVID-19 di Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat, sangat jauh. Makanya warga lebih memilih memakamkan di tempatnya masing-masing, apalagi untuk yang punya kompleks makam keluarga. Sehingga lebih mudah, dekat, dan tidak sulit saat akan berziarah.
Lebih lanjut dikatakannya, faktor lain yang sangat mempengaruhi TPU tersebut masih kosong, karena sarana dan prasarana seperti lampu penerangan hingga alat pelindung diri (APD) petugas pemakaman masih belum mendukung. Sehingga proses pemakaman di sore atau malam hari tidak bisa dilakukan.
" Pemakaman ini lokasinya cukup jauh dari jalan utama dan juga masih banyak ular. Jadi terlalu berisiko bagi petugas kalau memakamkan di malam hari. Rencananya Pemda KBB mau membantu fasilitas penerangannya, APD, peti jenazah, dan kantong jenazah," sebutnya.
(eyt)
tulis komentar anda