Penularan Terus Meluas, Rumah Sakit Darurat Dibangun di Tiap Kelurahan

Rabu, 14 Juli 2021 - 02:34 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memeriksa kesiapan berbagai tempat di kelurahan yang bisa dijadikan RS darurat COVID-19. SINDOnews/Aan Haryono
SURABAYA - Penularan COVID-19 terus meluas di Kota Pahlawan. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kini menyiapkan Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 di setiap kelurahan di Kota Pahlawan.

Namun, RS darurat ini disiapkan untuk ruang isolasi dan perawatan khusus bagi warga yang tinggal di wilayah kelurahan tersebut. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif dan kuratif untuk mencegah terjadinya klaster keluarga. Baca juga: Ada Ledakan COVID-19, Puskesmas di Surabaya Beroperasi 3 Shift Setiap Hari



Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya berkeliling untuk menentukan lokasi yang bakal dijadikan RS darurat. Beberapa tempat yang dinilainya strategis pun tak luput dari tinjauannya kali ini.

Mulai dari Lapangan Putro Agung Tambaksari, Lapangan Kalibokor Gubeng, Gedung LPMK Wiyung, Gedung Serbaguna Babatan-Wiyung, GOR Maestro Suryanaga Sambikerep, hingga GOR Indoor kompleks Gelora Bung Tomo (GBT).



Dalam tinjauannya kali ini, dia juga nampak didampingi beberapa Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya. Di antaranya, Kepala BPB dan Linmas Irvan Widyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M Fikser, Kabag Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Achmad Zaini, serta Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

Di setiap tempat yang dikunjunginya itu, Eri juga terlihat beberapa kali memimpin rapat di lokasi. Bahkan, orang nomor satu di lingkup Pemkot Surabaya ini juga berkoordinasi langsung dengan Camat, Lurah beserta RT/RW dan LPMK untuk kesiapan sarana dan prasarana di lokasi.

"Insya Allah setiap kelurahan kita berikan tempat untuk menampung warga yang sakit. Kenapa? karena tidak boleh kalau rumahnya ini tidak memadai ketika digunakan isolasi mandiri, karena pasti menularkan ke keluarganya," kata Eri di sela tinjauannya, Selasa (13/7/2021).

Ia mengaku tidak rela ketika mendengar ada warganya yang mengalami kesulitan saat mencari rumah sakit karena kondisinya penuh. Sehingga banyak di antara warga yang kemudian meninggal karena terlambat tertangani.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More