COVID-19 Makin Menggila, Sleman Catat Rekor Tertinggi, Prediksi Meleset
Senin, 28 Juni 2021 - 21:07 WIB
SLEMAN - Penyebaran kasus COVID-19 di Sleman pada Juni ini makin menggila , bahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mencatat kasus saat ini meningkat cukup signifikan dibanding bulan sebelumnya.
Hingga 27 Juni 2021 mencapai 5.587 kasus. Jumlah ini tercatat yang paling tinggi. Sebab sebelumnya yang tertinggi pada bulan Januari 2021, yakni mencapai 3.330 kasus.
“Sebenarya pada Februari ada penurunan, kemudian Maret-April ada peningkatan, Mei menuruan lagi dan Juni kembali meledak,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Senin (28/6/2021).
Joko menjelaskan, ledakan ini sebenarnya sudah diprediksi. Namun meleset. Sebab awalnya diprediksikan sama dengan bulan Januari, yang kondisinya seperti Juni ini. Dimana terjadi libur akhir tahun maupun kegiatan masyarakat yang melibatkan massa.
Sehingga sudah memperhitungan treatmen, tracing dan testing. Namun ternyata di luar perhitungan. Sebab terjadi ledakan. Sehingga kapasitas rumah sakit, selter, laboratorium tidak bisa menampung. “Sebenarnya kalau penambahannya seperti Januari masih memadai. Sebab sesuai intruksi Menkes, rumah sakit sudah diminta menambahi kapasitas sampai 30% dan sudah ditambah,” paparnya.
Namun kenyataanya hingga 27 Juni 2021 penambahannya sudah dua kali lipat dibandingkan Januari. Hal ini berimbas pada perawatan pasien. Sebab meskipun rumah sakit dan selter perawatan sudah menambah kapasitasnya namun banyak yang tidak tertampung.
Dengan kondisi ini tidak bisa berkata apa-apa. “Terjadinya lonjakan ini, selain dampak libur lebaran, dimana libur tidak di rumah, tetapi jutsru beraktivitas, juga karena tingginya mobilitas masyarakat,” paparnya.
Hingga 27 Juni 2021 mencapai 5.587 kasus. Jumlah ini tercatat yang paling tinggi. Sebab sebelumnya yang tertinggi pada bulan Januari 2021, yakni mencapai 3.330 kasus.
“Sebenarya pada Februari ada penurunan, kemudian Maret-April ada peningkatan, Mei menuruan lagi dan Juni kembali meledak,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, Senin (28/6/2021).
Joko menjelaskan, ledakan ini sebenarnya sudah diprediksi. Namun meleset. Sebab awalnya diprediksikan sama dengan bulan Januari, yang kondisinya seperti Juni ini. Dimana terjadi libur akhir tahun maupun kegiatan masyarakat yang melibatkan massa.
Sehingga sudah memperhitungan treatmen, tracing dan testing. Namun ternyata di luar perhitungan. Sebab terjadi ledakan. Sehingga kapasitas rumah sakit, selter, laboratorium tidak bisa menampung. “Sebenarnya kalau penambahannya seperti Januari masih memadai. Sebab sesuai intruksi Menkes, rumah sakit sudah diminta menambahi kapasitas sampai 30% dan sudah ditambah,” paparnya.
Namun kenyataanya hingga 27 Juni 2021 penambahannya sudah dua kali lipat dibandingkan Januari. Hal ini berimbas pada perawatan pasien. Sebab meskipun rumah sakit dan selter perawatan sudah menambah kapasitasnya namun banyak yang tidak tertampung.
Dengan kondisi ini tidak bisa berkata apa-apa. “Terjadinya lonjakan ini, selain dampak libur lebaran, dimana libur tidak di rumah, tetapi jutsru beraktivitas, juga karena tingginya mobilitas masyarakat,” paparnya.
tulis komentar anda