Tekan Risiko Kematian, Satgas Jabar Imbau Masyarakat Deteksi Dini COVID-19
Rabu, 23 Juni 2021 - 09:15 WIB
BANDUNG - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jawa Barat mengimbau masyarakat melakukan deteksi dini COVID-19 untuk menekan risiko kematian.
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Marion Siagian menekankan pentingnya kesadaran masyarakat melakukan deteksi dini COVID-19 untuk menekan risiko kematian.
"Deteksi dini bisa dilakukan dengan memahami gejala-gejala COVID-19. Jika menderita salah satu gejala, segera lakukan skrining di fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) terdekat," ujar Marion, Rabu (23/7/2021).
Baca juga: BOR Khusus COVID-19 Terus Menipis, Ini Skenario Pemkot Bandung
Dilansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lanjut Marion, gejala COVID-19 paling umum adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya, yakni hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kehilangan penciuman.
"Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap," imbuhnya.
Marion mengatakan, saat ini, banyak pasien COVID-19 yang datang ke rumah sakit dalam keadaan gawat dengan saturasi oksigen yang rendah, sehingga pasien telat mendapatkan penanganan dan mengakibatkan kematian.
"Yang harus kita waspadai, sekarang banyak yang masuk rumah sakit itu yang agak berat, punya komorbid atau yang masih muda datang dalam fase yang sudah berat dan kritis," ungkapnya.
Oleh karena itu, Marion mengimbau masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala COVID-19 dan langsung melakukan skrining apabila mengalami gejala COVID-19. Dengan begitu, pasien COVID-19 akan cepat mendapatkan penanganan dan perawatan.
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Marion Siagian menekankan pentingnya kesadaran masyarakat melakukan deteksi dini COVID-19 untuk menekan risiko kematian.
"Deteksi dini bisa dilakukan dengan memahami gejala-gejala COVID-19. Jika menderita salah satu gejala, segera lakukan skrining di fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) terdekat," ujar Marion, Rabu (23/7/2021).
Baca juga: BOR Khusus COVID-19 Terus Menipis, Ini Skenario Pemkot Bandung
Dilansir situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lanjut Marion, gejala COVID-19 paling umum adalah demam, batuk kering, dan rasa lelah. Gejala lainnya, yakni hidung tersumbat, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kehilangan penciuman.
"Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap," imbuhnya.
Marion mengatakan, saat ini, banyak pasien COVID-19 yang datang ke rumah sakit dalam keadaan gawat dengan saturasi oksigen yang rendah, sehingga pasien telat mendapatkan penanganan dan mengakibatkan kematian.
"Yang harus kita waspadai, sekarang banyak yang masuk rumah sakit itu yang agak berat, punya komorbid atau yang masih muda datang dalam fase yang sudah berat dan kritis," ungkapnya.
Oleh karena itu, Marion mengimbau masyarakat untuk mengetahui gejala-gejala COVID-19 dan langsung melakukan skrining apabila mengalami gejala COVID-19. Dengan begitu, pasien COVID-19 akan cepat mendapatkan penanganan dan perawatan.
tulis komentar anda