COVID-19 Menggila, Usai Gelar Hajatan Satu Dusun di Kabupaten Malang Lockdown
Minggu, 20 Juni 2021 - 17:28 WIB
MALANG - Kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Malang, semakin mengkhawatirkan. Warga satu dusun harus menjalani isolasi mandiri, karena ditemukan ada yang terpapar COVID-19 usai menggelar hajatan manten.
Dusun yang ditutup total tersebut, adalah Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang. Langkah penutupan total ini diambil Pemdes Sitiarjo, setelah menemukan lima warga di Dusun Rowoterate positif COVID-19 .
Anggota Tagana Kabupaten Malang, Syaiful Arif menyebutkan, sekitar satu minggu lalu ada warga di Dusun Rowoterate, yang menggelar hajatan. "Usai hajatan, ada beberapa warga yang sakit dan gejalanya mirip COVID-19 , akhirnya dilakukan rapid test antigen," tuturnya.
Hasil rapid test antigen terhadap warga yang dilakukan secara acak tersebut, diketahui lima warga reaktif. Sehingga dilanjutkan dengan swab PCR dan hasilnya keluar pada Jumat (18/6/2021), mereka positif COVID-19 . "Akhirnya diputuskan warga satu dusun tersebut di lockdown," tegasnya.
Dia mengaku, ada sekitar 800 jiwa di dusun yang terletak di tepi pantai selatan tersebut. Mereka seluruhnya tidak diperbolehkan keluar dari dusun tersebut, dan warga dari luar juga dilarang masuk untuk mencegah penularan COVID-19 .
"Pintu masuk dusun dijaga ketat oleh Satgas COVID-19 Desa Sitiarjo, dan aparat gabungan dari Kecamatan Sumbermanjingwetan. Untuk kebutuhan makan, kami buka dapur umum untuk memasok makanan siap santap bagi seluruh warga dusun," terangnya.
Baca Juga
Dusun yang ditutup total tersebut, adalah Dusun Rowoterate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang. Langkah penutupan total ini diambil Pemdes Sitiarjo, setelah menemukan lima warga di Dusun Rowoterate positif COVID-19 .
Anggota Tagana Kabupaten Malang, Syaiful Arif menyebutkan, sekitar satu minggu lalu ada warga di Dusun Rowoterate, yang menggelar hajatan. "Usai hajatan, ada beberapa warga yang sakit dan gejalanya mirip COVID-19 , akhirnya dilakukan rapid test antigen," tuturnya.
Hasil rapid test antigen terhadap warga yang dilakukan secara acak tersebut, diketahui lima warga reaktif. Sehingga dilanjutkan dengan swab PCR dan hasilnya keluar pada Jumat (18/6/2021), mereka positif COVID-19 . "Akhirnya diputuskan warga satu dusun tersebut di lockdown," tegasnya.
Dia mengaku, ada sekitar 800 jiwa di dusun yang terletak di tepi pantai selatan tersebut. Mereka seluruhnya tidak diperbolehkan keluar dari dusun tersebut, dan warga dari luar juga dilarang masuk untuk mencegah penularan COVID-19 .
Baca Juga
"Pintu masuk dusun dijaga ketat oleh Satgas COVID-19 Desa Sitiarjo, dan aparat gabungan dari Kecamatan Sumbermanjingwetan. Untuk kebutuhan makan, kami buka dapur umum untuk memasok makanan siap santap bagi seluruh warga dusun," terangnya.
tulis komentar anda