Bisnis Esek-esek Itu Masih Tumbuh Subur di Kota Pahlawan, Dolly Belum Mati
Senin, 07 Juni 2021 - 09:35 WIB
"Mereka (bekas PSK) dijadikan oleh muncikari untuk bekerja lagi. Tapi tentunya dengan persetujuan anaknya karena kebanyakan kan ngasih nomer telepon ke para muncikari. Kalau ada tamu saya siap dihubungi. Dan mereka stand by nya di kost masing-masing. Kalau ada tamu tinggal kasih fotonya saja, kalau sudah cocok langsung jadi," ungkap LD.
LD mengaku, tanpa adanya wisma seperti dulu, saat ini muncikari bekerja di jalan-jalan di wilayah Dolly dan di sepanjang Jalan Girilaya. "Kalau ada mas-mas atau bapak-bapak berdiri disitu, biasanya cari tamu," kata LD. Ia mengaku, aktivitas prostitusi di Dolly hanya berlangsung malam hari. Dimulai pukul 19.00 WIB para muncikari sudah mulai mencari tamu.
Untuk tarif jasa prostitusi , LD mengaku tidak tahu angka pastinya. "Kalau tarif itu kita biasanya gak ngerti. Kadang minimal itu kita dapat bersih 150 (ribu). Tapi kadang kalau tamu luar kota ditarif 500, kita tetap dapatnya segitu, karena kita tidak tahu transaksi di luar," paparnya.
Namun, ia mengaku jika tamu membayar di depan PSK saat usai kencan maka pembagian yang diterima bisa lebih besar. "Kalau tamu deal dan bayar 500 ribu, maka muncikari tidak bisa berbuat apa-apa. PSK dapat 250 dan muncikari 250. Kamar tetap jadi tanggungan muncikari dan 250 itu masih mereka bagi karena bisa dua atau tiga orang muncikari," katanya.
Untuk tempat atau lokasi kencan, LD mengaku ada tamu yang mengajak ke hotel atau di tempat milik tamu, bahkan di kamar yang disewakan di lokasi Dolly . Untuk pembayaran kamar sudah dilakukan oleh muncikari dari harga transaksi yang sudah disepakati dengan tamu.
Untuk razia oleh aparat , kata LD, biasanya hanya dilakukan pada hari atau momen tertentu. Misalnya saat menjelang puasa Ramadhan, 17 Agustus, atau Idul Adha. "Kalau hari-hari biasa, gak ada (razia)," ujarnya.
Terkait kondisi kesehatan para PSK , LD mengaku tidak ada kontrol dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, seperti saat Dolly masih belum ditutup. "Kalau dulu ada (cek kesehatan oleh Dinkes). Kalau sekarang atas dasar kesadaran anaknya sendiri. Kalau mau sehat ya ke dokter sendiri, kalau gak ya sudah, gak ada yang nasehati. Kan kita gak ada bos," bebernya.
LD mengaku, tanpa adanya wisma seperti dulu, saat ini muncikari bekerja di jalan-jalan di wilayah Dolly dan di sepanjang Jalan Girilaya. "Kalau ada mas-mas atau bapak-bapak berdiri disitu, biasanya cari tamu," kata LD. Ia mengaku, aktivitas prostitusi di Dolly hanya berlangsung malam hari. Dimulai pukul 19.00 WIB para muncikari sudah mulai mencari tamu.
Untuk tarif jasa prostitusi , LD mengaku tidak tahu angka pastinya. "Kalau tarif itu kita biasanya gak ngerti. Kadang minimal itu kita dapat bersih 150 (ribu). Tapi kadang kalau tamu luar kota ditarif 500, kita tetap dapatnya segitu, karena kita tidak tahu transaksi di luar," paparnya.
Namun, ia mengaku jika tamu membayar di depan PSK saat usai kencan maka pembagian yang diterima bisa lebih besar. "Kalau tamu deal dan bayar 500 ribu, maka muncikari tidak bisa berbuat apa-apa. PSK dapat 250 dan muncikari 250. Kamar tetap jadi tanggungan muncikari dan 250 itu masih mereka bagi karena bisa dua atau tiga orang muncikari," katanya.
Untuk tempat atau lokasi kencan, LD mengaku ada tamu yang mengajak ke hotel atau di tempat milik tamu, bahkan di kamar yang disewakan di lokasi Dolly . Untuk pembayaran kamar sudah dilakukan oleh muncikari dari harga transaksi yang sudah disepakati dengan tamu.
Untuk razia oleh aparat , kata LD, biasanya hanya dilakukan pada hari atau momen tertentu. Misalnya saat menjelang puasa Ramadhan, 17 Agustus, atau Idul Adha. "Kalau hari-hari biasa, gak ada (razia)," ujarnya.
Terkait kondisi kesehatan para PSK , LD mengaku tidak ada kontrol dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, seperti saat Dolly masih belum ditutup. "Kalau dulu ada (cek kesehatan oleh Dinkes). Kalau sekarang atas dasar kesadaran anaknya sendiri. Kalau mau sehat ya ke dokter sendiri, kalau gak ya sudah, gak ada yang nasehati. Kan kita gak ada bos," bebernya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda