Tentara Israel Serang Jamaah Salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa, Pengusaha Milenial: Ini Biadab!
Rabu, 12 Mei 2021 - 12:38 WIB
BANDUNG - Penyerangan secara sadis tentara Israel terhadap warga Palestina , saat berada di Masjid Al-Aqsa, dikecam banyak pihak. Kecaman itu salah satunya datang dari pengusaha milenial Indonesia, Dadan Tri Yudianto.
Dadan menilai, tindakan pasukan bersenjata Israel terhadap warga sipil Palestina , merupakan bentuk serangan teror yang tidak berperikemanusiaan. Serangan biadab itu dilakukan saat warga Palestina , tengah melaksanakan ibadah salat tarawih dan itikaf di penghujung bulan Ramadhan.
Gelombang protes mengalir deras dari berbagai penjuru dunia, mengecam tindakan biadab itu. "Ini sungguh biadab. Apalagi tindakan brutal tersebut dilakukan ketika jamaah Al-Aqsa sedang melaksanakan ibadah salat tarawih dan itikaf," kata Dadan.
Dadan yang juga mantan pimpinan Forum Santri Indonesia (FSI) Jawa Barat, mendukung penuh langkah Pemerintah Indonesia yang menyatakan protes dan kecaman atas kebiadaban yang dipertontonkan tentara Israel, serta mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil upaya untuk menghentikan tindakan kekerasan Israel.
"Indonesia memiliki hubungan baik cukup kuat dengan Palestina , dan selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel, karena Indonesia menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi ini," kata Dadan.
Diketahui, beberapa hari ini ketegangan kembali terjadi di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa , Jerusalem. Pihak keamanan Israel terlibat bentrok dan menyerang warga Palestina yang sedang beribadah di masjid.
Pihak aparat menyerbu dengan peluru karet, gas air mata, dan granat kejut. Ratusan orang luka-luka akibat bentrokan itu. Lebih miris lagi, tragedi ini terjadi di tanah suci yang juga bertepatan dengan penghujung bulan suci Ramadhan.
Salah satu sebab ketegangan ini terjadi akibat pihak Israel mencoba melakukan penggusuran paksa warga Palestina , yang bermukim di Syeikh Jarrah. Ekspansi yang dilakukan sangat gencar, sehingga warga Palestina banyak yang terusir dari rumahnya sendiri. Sementara pihak Israel mengklaim bahwa mereka berhak atas tanah tersebut.
Baca Juga
Dadan menilai, tindakan pasukan bersenjata Israel terhadap warga sipil Palestina , merupakan bentuk serangan teror yang tidak berperikemanusiaan. Serangan biadab itu dilakukan saat warga Palestina , tengah melaksanakan ibadah salat tarawih dan itikaf di penghujung bulan Ramadhan.
Gelombang protes mengalir deras dari berbagai penjuru dunia, mengecam tindakan biadab itu. "Ini sungguh biadab. Apalagi tindakan brutal tersebut dilakukan ketika jamaah Al-Aqsa sedang melaksanakan ibadah salat tarawih dan itikaf," kata Dadan.
Baca Juga
Dadan yang juga mantan pimpinan Forum Santri Indonesia (FSI) Jawa Barat, mendukung penuh langkah Pemerintah Indonesia yang menyatakan protes dan kecaman atas kebiadaban yang dipertontonkan tentara Israel, serta mendesak Dewan Keamanan PBB segera mengambil upaya untuk menghentikan tindakan kekerasan Israel.
"Indonesia memiliki hubungan baik cukup kuat dengan Palestina , dan selama ini tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel, karena Indonesia menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi ini," kata Dadan.
Diketahui, beberapa hari ini ketegangan kembali terjadi di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa , Jerusalem. Pihak keamanan Israel terlibat bentrok dan menyerang warga Palestina yang sedang beribadah di masjid.
Pihak aparat menyerbu dengan peluru karet, gas air mata, dan granat kejut. Ratusan orang luka-luka akibat bentrokan itu. Lebih miris lagi, tragedi ini terjadi di tanah suci yang juga bertepatan dengan penghujung bulan suci Ramadhan.
Salah satu sebab ketegangan ini terjadi akibat pihak Israel mencoba melakukan penggusuran paksa warga Palestina , yang bermukim di Syeikh Jarrah. Ekspansi yang dilakukan sangat gencar, sehingga warga Palestina banyak yang terusir dari rumahnya sendiri. Sementara pihak Israel mengklaim bahwa mereka berhak atas tanah tersebut.
(eyt)
tulis komentar anda